PENERIMAAN SEKTOR TAMBANG

Awasi Tambang, Kementerian ESDM Gunakan Drone

CNN Indonesia
Jumat, 14 Nov 2014 15:41 WIB
Kementerian ESDM mengunakan berbagai cara untuk mengamankan penerimaan negara di sektor tambang, antara lain dengan menggunakan pesawat tanpa awak.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggunakan drone untuk mengoptimalkan upaya pengawasan terhadap kegiatan pertambangan.(CNN Indonesia/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggunakan pesawat tanpa awak atau drone untuk mengoptimalkan upaya pengawasan terhadap kegiatan pertambangan.

"Sejak Juli lalu drone sudah diuji coba untuk memetakan dua wilayah kerja di Kalimantan Timur. Kalau sekarang sudah dipakai untuk mengawasi kegiatan pertambangan sampai upaya reklamasi tambang," ujar Bambang Susigit, Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Minerba di kantornya, Jumat (14/11).

Penggunaan drone, kata Bambang, dinilai lebih efektif dibandingkan menurunkan surveyor jasa tambang untuk memetakan dan mengawasi wilayah kerja. Pasalnya, dalam satu jam drone mampu menjelajah hingga ketinggian 300 meter dan memotret wilayah kerja hingga 200 hektare.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau orang kan paling cuma bisa memetakan kawasan seluas 10 hektare dalam sehari hari. Kalau pakai drone dua jam sudah jadi peta," tuturnya.

Meski begitu, kata Bambang, drone yang digunakan jajarannya merupakan pesawat sewaan. Ditjen Minerba sejauh ini belum mau merogoh kocek untuk membeli drone mengingat harganya yang cukup mahal, sekitar Rp 500 juta  per unit.

"Walaupun efektif, kendala drone itu mudah hilang kalau tertiup angin dan cuaca. Harganya juga mahal karena pakai teknologi yang canggih dari Jerman," pungkasnya.

Sebagai informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperkirakan potensi penerimaan negara yang hilang dari sektor Minerba mencapai Rp 35,6 triliun dan US$ 1,79 juta atau senilai total Rp 53,5 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER