Jakarta, CNN Indonesia -- Instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia harus bisa mencapai swasembada pangan disikapi dengan serius oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Mantan pengusaha produk pertanian tersebut mulai menggelar Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian dengan seluruh jajaran kementerian terkait pagi ini, Senin (17/11).
Bertempat di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Kementerian Pertanian di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Amran akan mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil yang akan memimpin rapat kerja menyusun "Kebijakan Perekonomian Menuju Kedaulatan Pangan".
Rapat tersebut juga diikuti oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, dan Direksi Perum Bulog.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumat (14/11) pekan lalu dihadapan warga Indonesia yang berada di Australia, Presiden Jokowi kembali mengungkapkan target swasembada pangan khususnya beras, kedelai, jagung yang ingin dicapai pemerintah dalam waktu tiga tahun.
"Ketergantungan ke negara lain besar, menteri saya sampaikan tiga tahun harus bisa swasembada, terutama untuk beras, jagung, kedelai. Sementara swasembada gula agak mundur sampai 5 tahun," kata Presiden di Brisbane, pekan lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi kembali menegaskan arti penting swasembada pangan bagi Indonesia. Sehingga dia memastikan tidak akan segan mengganti menteri yang tidak bisa mewujudkan swasembada pangan tersebut. "Kalau target tidak ketemu pasti saya ganti. Berpuluh-puluh tahun tidak bisa swasembada. Saya sempat bertemu Presiden Vietnam, ditawari apakah Indonesia masih perlu beras lagi atau tidak?"
Jokowi menjelaskan, beberapa langkah yang akan dilakukan pemerintah untuk menuju swasembada pangan adalah memperbaiki irigasi pertanian, menugaskan Bulog untuk menyerap produksi petani serta memproduksi produk pangan turunan dari beras.