Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dipastikan berdampak pada kenaikan harga komoditas lain termasuk di dunia industri. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, kenaikan harga menjadi hal yang tidak bisa dihindari namun dapat ditekan.
"Kenaikan sekitar 2-3 persen saja untuk harga jual pasar," kata Saleh kepada CNN Indonesia, Selasa (18/11) malam.
Kenaikan harga itu, kata Saleh, hanya mempengaruhi paling banyak di biaya transportasi dan sedikit tambahan biaya produksi. Pasalnya, sejak tahun 2005 sektor industri tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh memaparkan biaya produksi sektor industri terdiri dari 70 persen bahan baku, 13 persen tenaga kerja, 3,5 persen bahan bakar, 2,82 persen listrik dan 10,68 persen biaya lain yang bisa ditekan melalui dorongan pembangunan infrastruktur.
"Kemenperin mendorong pemerintah membangun infrastruktur, seperti pelabuhan, jalan, bandara, sehingga biaya logistik bisa diturunkan secara signifikan," ujarnya.
Tak haya itu, Saleh mendorong peningkatan efesiensi dan produktifitas di sektor industri seperti pelatihan untuk menghasilkan tenaga terampil dan kompeten. Restrukturisasi permesinan di industri tekstil dan produk tekstil, gula dan industri kecil menengah.
"Tak hanya itu kami akan dorong failitas fiskal seperti taz allowance, tax holiday dan BMDTP (Bea Masuk Ditanggung Pemerintah) dan lainnya bisa diberikan secara optimal," ungkap politisi dari Partai Hanura ini.