Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai mulai diberlakukannya kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 seharusnya bisa menjadi momen yang menguntungkan bagi Indonesia.
"Kita harus optimistis, jangan merasa langsung kita akan kalah," ujar JK dalam pidato sambutannya di Konferensi Besar Fatayat PBNU, Jakarta, Jum'at (21/11).
Namun untuk memastikan produk dan jasa milik perusahaan nasional tidak kalah bersaing dengan negara lain, JK meminta para pengusaha untuk mewaspadai Malaysia dan Singapura. "Karena dua negara itu bisa menyerap tenaga kerja kita,” ujar JK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut menurut JK sangat mungkin terjadi karena upah yang diterima tenaga kerja Indonesia lebih rendah dibandingkan tenaga kerja kedua negara tersebut. "Jadi pasti banyak yang akan mencari yang lebih besar (gaji) yaitu dengan cara ke luar negeri," kata JK.
Untuk mengatasi hal tersebut, JK berjanji pemerintah akan menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja di Indonesia. "Kenapa harus ke negara orang kalau bisa sukses di negara sendiri," ujar JK.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan ada dua tantangan utama yang dihadapi Indonesia jelang diberlakukannya MEA yaitu harmonisasi tarif dan masalah perizinan.