KEBIJAKAN SUBSIDI BBM

Pertamina Terbitkan Kartu BBM Untuk Nelayan

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 15:49 WIB
Demi memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran, PT Pertamina (Persero) menerbitkan kartu BBM bagi nelayan.
Sejumlah nelayan membenahi jaring sebelum melaut di Dermaga Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (25/11). Demi memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran, PT Pertamina (Persero) menerbitkan kartu BBM bagi nelayan. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menerbitkan kartu BBM bagi nelayan guna memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran. Dalam penerapannya, setiap kapal nelayan akan mendapat satu kartu dengan sejumlah kuota BBM bersubsidi yang sebelumnya sudah ditentukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Fuel Card ini merupakan pengembangan dari Fuel Card untuk kendaraan trasportasi darat yang telah sukses diterapkan di Batam. Penerbitan Fuel Card nelayan ditujukan agar penyaluran BBM bersubsidi hanya diberikan kepada nelayan yang berhak," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Cilincing, Jakarta, Selasa (25/11).

Selain alasan tersebut, Hanung mengatakan pemberian kartu BBM nelayan juga sekaligus untuk mencatat jumlah solar yang telah disalurkan ke nelayan. Dengan begitu, nelayan dapat mengetahui dengan pasti berapa banyak BBM bersubisidi yang tersisa dalam satu periode penyaluran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kartu ini Pemerintah juga bisa mendata ulang jumlah kapal sekaligus dasar penetapan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan," tutur Hanung.

Untuk bisa mendapatkan kartu, jelas Hanung, nelayan harus terlebih dahulu membuka rekening tabungan BRI yang selanjutnya mendaftarkan kartu tersebut kepada Suku Dinas Perikanan dan Kelautan guna memperoleh kuota solar. Nantinya di dalam kartu BBM akan terdata nama pemilik, nama kapal, hingga kuota bulanan sebagai acuan jumlah pengisian.

Sejak Juni 2014, kartu BBM untuk nelayan telah diujicobakan penggunaannya di stasiun pengisian diesel nelayan (SPDN) Cilincing. Hingga saat ini, SPDN Cilincing sudah melayani sekitar 158 kapal terdaftar dengan alokasi BBM bersubsidi sekitar 288 KL per bulan, di mana setiap transaksi dapat dipantau secara langsung melalui server KKP, Saturan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pertamina dan BRI.  

“Sampai dengan akhir tahun, kami menargetkan Fuel Card sudah bisa diterapkan di Tegal, Jawa Tengah, dan Lamongan, Jawa Timur. Kami optimis sampai dalam waktu dekat sekitar 2.400 kapal akan dilengkapi dengan Fuel Card untuk Nelayan," pungkas Hanung.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER