INDUSTRI MIGAS

Pertamina Tentukan Kepemilikan Mahakam Usai Survei Lapangan

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 16:25 WIB
PT Pertamina (Persero) akan mengirim tim untuk memeriksa langsung cadangan gas Blok Mahakam sebelum memutuskan porsi kepemilikan.
Muhamad Husen, Plt Dirut Pertamina akan mengundang pemerintah guna membahas persiapan Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam, Kamis mendatang. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Muhamad Husen memastikan perseroan baru bisa memperkirakan berapa komposisi kepemilikan Blok Mahakam usai melakukan survey langsung ke fasilitas produksi blok tersebut di Kalimantan Timur pada akhir November 2014.

“Kami akan mengirim tim untuk melihat langsung kondisi blok Mahakam, sehingga data yang didapatkan jelas dan akurat. Dari situ bisa ketahuan apakah Pertamina bisa mengelola sendiri atau harus kerjasama dengan pihak lain setelah hasil review diperoleh,” ujar Husen di Jakarta, Selasa (25/11).

Pertamina menurut Husen juga akan terus berkonsultasi dengan pemerintah selaku pemegang saham, untuk membahas berbagai skenario yang akan diambil sebelum mulai mengelola blok Mahakam mulai 2017 ketika kontrak pengelolaan blok tersebut oleh PT Total E&P Indonesie berakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kamis besok kami akan mengundang pemerintah untuk membahas kesiapan kami," ujar Husen.

Husen mengaku telah meminta waktu selama tiga bulan kepada pemerintah untuk menyusun proposal pengelolaan blok Mahakam. Dalam proposal tersebut juga nantinya dibahas seberapa besar kemampuan Pertamina mengelola blok yang diyakini masih memiliki cadangan gas bumi sekitar 8 sampai 10 triliun cubic feet itu.

Sebelumnya Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Naryanto Wagimin mendorong Pertamina untuk berani mengambil kepemilikan Blok Mahakam sampai 80 persen ketika kontrak kerjasama Mahakam yang dipegang Total berakhir 2017 mendatang.

Menurut Naryanto, keberanian tersebut seharusnya muncul karena Pertamina turut mendengarkan presentasi cadangan minyak dan gas bumi Blok Mahakam yang disampaikan manajemen Total E&P Indonesie beberapa waktu lalu. Selain Pertamina dan Total, paparan tersebut juga disaksikan oleh perwakilan dari Ditjen Migas dan SKK Migas sebagai fasilitator.

"Dengan begitu banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Pertamina bisa dipresentasikan dengan baik oleh Total, kalau saya sebagai pebisnis mestinya saya bisa masuk 70 persen sampai 80 persen," ujar Naryanto.

Mengenai kemungkinan Pertamina untuk menguasai 100 persen saham, Naryanto menilai hal tersebut mungkin saja dilakukan meskipun kecil kemungkinannya karena investasi yang dibutuhkan untuk terus mengembangkan Mahakam membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Tapi pemerintah menunggu saja dari Pertamina menyampaikan proposal pengelolaan Blok Mahakam, dengan didukung data yang kuat mengenai kemampuannya. Maksimal waktunya untuk mengajukan tiga bulan dari pekan lalu,” kata Naryanto.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER