Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Kebijakan Energi Yusri Usman meminta Tim Reformasi Tata Kelola Migas menghadirkan manajemen
Integrated Suppy Chain (ISC) dalam rapat perdananya bersama PT Pertamina (Persero), Rabu (3/12).
Informasi dari ISC tersebut menurut Yusri penting diperoleh, sebab ISC Pertamina menurutnya adalah otak dari impor minyak mentah yang selama ini dilakukan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dan menjadi pusat kendali para mafia migas.
"Walaupun ISC sudah dilebur ke Petral tapi otak dari kegiatan impor minyak ya divisi ini. Saya pikir tidak sulit untuk memanggil orang-orangnya," kata Yusri, Senin (1/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain jajaran ISC, Yusri juga meminta tim yang dipimpin Faisal Basri untuk memanggil mantan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya serta Mantan Direktur Hilir Pertamina Chrisna Damayanto. Kedua orang tersebut menurutnya tercatat sebagai komisaris Petral.
"Mereka berdua tahu banyak soal ISC dan Petral. Jadi Pak Faisal bisa melacak kegiatan mafia dari kedua orang ini," katanya.
Esok Rabu (3/12),
tim Antimafia Migas dijadwalkan menggelar rapat perdana dengan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jalan Plaju, Jakarta. Dalam rapat perdananya, Faisal mengatakan terdapat dua fokus yang akan dibahas dan dibicarakan dengan Direksi Pertamina.
"Saya sudah teken surat undangan. Mereka saya minta datang untuk membahas Petral dan transparansi harga BBM bersubsidi. Saya pikir pak Dwi kooperatif karena sudah saling kenal," ujar Faisal.