Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan tekstil dan garmen asal Solo, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex menyiapkan belanja modal US$ 245 juta guna mendongkrak ekspansi perseroan hingga 2016.
Direktur Keuangan Sritex Allan Moran Severino mengatakan perseroan menyiapkan dana tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik yang pada saat ini tingkat utilisasi-nya sudah hampir penuh. Hal itu disebabkan permintaan dari pelanggan yang kian meningkat.
“Untuk belanja modal pada 2015 dicanangkan sebanyak US$ 104 juta,” kata Allan dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (2/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari dana tersebut, sebesar US$ 45 juta akan digunakan untuk menambah divisi
finishing di pabrik, sebanyak US$ 10 juta untuk divisi garmen, dan sisanya digunakan untuk
weaving dan pemintalan benang. Allan menyatakan, semua dana berasal dari kas internal.
“Dana semuanya sudah
fully funded dari laba sebelumnya dan kas perseroan,” jelasnya.
Sekadar informasi, Sritex saat ini lebih banyak menjual hasil produksinya ke luar negeri di mana bisnis utama perseroan yaitu membuat pakaian militer untuk beberapa negara. Salah satunya adalah seragam militer NATO.
“Kami menargetkan penjualan hingga akhir tahun ini sebesar Rp 7,1 triliun. Sementara pada tahun depan saya targetkan bisa tumbuh 12 persen,” ungkap Allan.
Sampai September 2014 Sritex mampu mencetak penjualan senilai Rp 5,14 triliun, atau meningkat 23 persen dari periode yang sama 2013 sebesar Rp 4,18 triliun. Sementara, laba bersih perseroan selama sembilan bulan di tahun ini tercatat Rp 265 miliar, naik 6 persen dari periode yang sama di 2013.