Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menegaskan rencana kerjasama pembangunan kilang sekaligus pembelian minyak mentah dengan Sonangol EP, perusahaan minyak asal Angola akan dilanjutkan meskipun mendapat kritik dari berbagai pihak. Bahkan, manajemen Pertamina menargetkan bisa menyelesaikan rancangan kontrak pembelian minyak mentah sebanyak 100 ribu barel per hari (BPH) mulai Februari 2015.
"Proses pembentukan perusahaan joint venture-nya memang agak lama. Tapi semoga paling lambat Februari 2015 sudah selesai kontrak pembelian minyaknya,” ujar Direktur Pengolahan, Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang di Jakarta, Rabu (3/12).
Menurut Ahmad, Pertamina akan membeli minyak mentah sebanyak 100 ribu barel per hari (BPH) dari Sonangol dengan kontrak pembelian jangka panjang selama 20 tahun. Bahkan, Ahmad mengatakan volume pengiriman bisa bertambah jika perusahaan patungan sudah terbentuk.
Tiga Poin Kerjasama
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayang, pihak Sonangol menurutnya belum bersedia membangun kilang minyak baru seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ahmad mengatakan Sonangol hanya bersedia membantu investasi peningkatan kapasitas produksi kilang lama, membantu kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) Pertamina, serta memasok minyak mentah dan memasarkan produk Pertamina.
“Itu tiga poin kontrak kerjasama yang sedang disusun. Tapi kita masih jajaki dulu yang pembelian minyak mentah ini. Mereka memang punya minat untuk bangun kilang baru, namun detilnya masih belum kita putuskan sekarang" tambahnya.
Selain itu, Pertamina juga masih akan mencari produsen minyak mentah lainnya agar mau menyalurkan minyaknya ke Indonesia. "Selain dari Sonangol, kita kan juga mencari yang murah-murah juga,” tambah Ahmad.