Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Sewu Group memulai bisnisnya di sektor perdagangan komoditas pada 1950. Didirikan oleh Dasuki Angkosubroto, ayah empat anak, yang kemudian mewariskan bisnisnya kepada anak-anaknya.
Dari bisnis produsen dan distributor makanan, Gunung Sewu kemudian menjadi sebuah holding dan merambah sektor lain, seperti properti, pertanian, dan asuransi jiwa. Salah satu produknya yang populer adalah buah-buahan, seperti pisang dengan merek Sunpride dan Sunfresh. Produk ini dipasarkan oleh anak usaha Gunung Sewu, yaitu Sewu Segar Nusantara.
Dasuki wafat pada 2009 dan meninggalkan bisnisnya kepada empat anak. Husodo Angkosubroto kemudian menjalankan bisnis konglomerasi yang mempuyai 25 ribu karyawan itu sebagai Komisaris Utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak banyak publikasi mengenai keluarga ini sebelumnya. Tapi nama mereka muncul ke permukaan ketika mereka menjual 20 persen saham bisnis asuransinya ke Nippon Life Insurance pada Oktober lalu.
Padahal, bisnis mereka sudah menancap dalam di dunia. PT Great Giant Pineapple adalah usaha pengalengan nenas terbesar ketiga di dunia.
Di properti, Angkosubroto bersaudara menjalankan PT Duta Anggada Realty Tbk, dengan aset gedung-gedung mentereng di Jakarta, seperti Bapindo Plaza, Chase Plaza., dan PT Farpoint Prima yang sedang tumbuh di Jakarta dan Bali. Holding ini juga mengoperasikan SequisLife, perusahaan asuransi.
Husodo, yang dalam data Forbes memiliki kekayaan sebesar US$ 1,45 miliar juga menjabat sebagai chairman di Endeavour Indonesia, sebuah jaringan bisnis yang bertujuan menciptakan generasi wirausahawan berikutnya.