BBM BERSUBSIDI

Pertamina: Kuota BBM Bersubsidi Tetap Jebol Meski Harga Naik

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2014 17:40 WIB
Pertamina memperkirakan kelebihan jumlah BBM bersubsidi yang akan dijualnya sampai akhir tahun ini mencapai 1,3 juta kiloliter (KL).
Petugas melakukan pengisian bahan bakar Pertamax di SPBU Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (4/12). PT Pertamina (Persero) menyatakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax naik hingga 137% setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) memperkirakan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini akan tetap melebihi kuota Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 meski Pemerintah sudah menaikan harga pada 18 November 2014.

Manajemen Pertamina memperkirakan, kelebihan jumlah BBM bersubsidi yang akan dijualnya sampai akhir tahun ini mencapai 1,3 juta kiloliter (KL) dari kuota sebesar 46 juta KL.

"Kalau kita asumsikan sejak 18 November konsumsi premium dan solar turun 10 persen akibat kenaikan harga karena banyak yang pindah ke BBM non-subsidi. Kuota yang jebol diperkirakan akan berkurang sekitar 500 ribu KL dari angka 1,8 juta KL menjadi 1,3 juta KL,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Kamis (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk dapat mendistribusikan BBM sampai akhir tahun setelah kuota terlewati, Pertamina meminta pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengambil keputusan terkait kepastian pembayaran kelebihan kuota. Hal tersebut menurut Ali penting karena sampai sekarang Pertamina belum memiliki jaminan pembayaran subsidi BBM setelah kuota habis.

"Yang saya tahu sejauh ini tidak ada mekanisme (pembayaran) lain, selain mekanisme APBN. Kalau tidak ada legal formal, darimana Pemerintah mau membayar? Pertamina tidak bisa lakukan tanpa dasar hukum," kata Ali.

Pernyataan Ali tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tadi malam. Menurut Sudirman, pemerintah yang sudah memperkirakan kelebihan konsumsi BBM bersubsidi sampai akhir tahun ini telah menugaskan Pertamina untuk tetap menyediakan premium dan solar meskipun kuota habis.

Sudirman menegaskan Pertamina sudah menyanggupi untuk menanggung biaya penyaluran sisa kebutuhan BBM bersubsidi tersebut yang disepakati melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). “Pertamina akan melakukan permintaan pemerintah sebagai pemegang saham. Pertamina sudah menyetujui, Ibu Rini Soemarno (Menteri BUMN) juga sudah menyetujui," kata Sudirman.

Mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) tersebut memperkirakan kuota BBM bersubsidi akan habis pada 25 Desember 2014 atau satu minggu sebelum 2014 habis. "Penambahannya hanya sedikit, jadi akan kecil biayanya. Jadi kita tidak perlu minta kuota lagi kepada DPR dan tidak ada yang dilanggar, karena nanti yang mengganti semuanya itu Pertamina," ujar Sudirman.

Stok Aman

Meski begitu, Ali memastikan Pertamina akan tetap menjamin ketersedian premium dan solar hingga 18 hari sesuai dengan kapasitas kilang penyimpanan yang dimiliki perseroan. "Tapi kan harus ada penggantinya. Nah itu yang mesti dipikirkan," ujar Ali.

Rencananya, Jumat ini Pertamina akan menyampaikan perkiraan mengenai kelebihan kuota BBM bersubsidi 2014.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER