INDUSTRI MIGAS

Cepu Ditargetkan Bisa Capai Produksi 165 Ribu Barel di 2015

CNN Indonesia
Jumat, 05 Des 2014 16:47 WIB
Exxon Mobil Cepu Ltd (EMCL) saat ini fokus merampungkan pengembangan tahap akhir kegiatan commisioning blok Cepu.
Suasana Kantor SKK Migas, Jakarta 21 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi berharap Exxon Mobil Cepu Ltd (EMCL) sebagai operator Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Jawa Timur dapat mempercepat penyelesaian fasilitas produksi secara penuh. Sehingga pada pertengahan 2015 mendatang, lapangan tersebut dapat memberi tambahan produksi minyak sebanyak 165 ribu barel per hari (BPH).

Hal tersebut disampaikan Amien saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan pejabat lain mengunjungi lapangan tersebut hari ini.

“Saat ini, fokus utama adalah untuk segera menyelesaikan fasilitas produksi penuh yang saat ini telah mencapai 92,5 persen, hingga dapat mencapai produksi 165 ribu barel pada pertengahan 2015,” kata Amien seperti dikutip dalam siaran pers Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Jumat (5/12)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amien mengatakan saat ini EMCL sudah menyelesaikan pemasangan fasilitas pipa darat dan laut, menara tambat, serta kapal alir muat terapung. EMCL saat ini sudah fokus merampungkan pengembangan tahap akhir kegiatan commissioning.

“Kegiatan pengeboran bisa selesai lebih cepat dari jadwal. Kegiatan konstruksi serta commissioning untuk fasilitas produksi utama dan infrastruktur terkait terus berlangsung, dengan melibatkan lebih dari 8.600 pekerja di lapangan,” kata mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Sesuai rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari US$ 2,52 miliar, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,18 miliar dan pengeboran sumur sebanyak US$ 337 juta.

Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur.

Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan EMCL sebagai operator. EMCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen saham partisipasi, bersama PT Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER