LELANG JABATAN KEMENKEU

Pansel Telusuri Isu Rekening Gendut Calon Dirjen Pajak

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Des 2014 08:10 WIB
Panitia Seleksi Terbuka Eselon I Kementerian Keuangan meminta PPATK untuk membongkar data transaksi keuangan para calon Dirjen Pajak.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, yang juga Ketua Pansel Seleksi Terbuka Eselon I Kemenkeu, mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan resmi dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk membuka data transaksi calon Dirjen Pajak.(CNN Indonesia/Safirr Maki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Seleksi (Pansel) Terbuka Eselon I Kementerian Keuangan tengah menyoroti isu rekening gendut lima calon Direktur Jenderal Pajak. Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, yang juga Ketua Pansel, mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan resmi dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengecek kebenarannya.

"Saya akan buka mata dan telinga lebar-lebar. Ini baru ketemu PPATK untuk segera dipercepat. Kita minta evidence page, kita minta PPATK resmi. Itu ada suratnya." ujar Mardiasmo yang kini merangkap sebagai Pelaksana Tugas Dirjen Pajak di Jakarta, Jumat (5/12).

Mardiasmo sendiri sejauh ini mengaku belum tahu nama lima calon yang terindikasi memiliki rekening gendut. Untuk itu, dia meminta partisipasi publik untuk menginformasikan berbagai informasi kejanggalan terkait kinerja dan rekam jejak para calon. "Bapak bisa sms saya, tapi harus betul-betul akurat loh ya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mardismo, Pansel sudah meminta PPATK paling lambat Senin (8/12) sudah memberikan informasi transaksi keuangan para calon pejabat eselon I Kemenkeu. "KAlau bisa paling lambat Senin karena Selasa kita putuskan, Rabu wawancara dengan kami tim Pansel dan pewancara independen," katanya.

Intinya selama informasi publik valid dan bisa dibuktikan, Mardiasmo menegaskan Pansel akan menelusuri."Misalnya kalau rumahnya sangat mewah, kalau perlu kita kunjungi," katanya.

Mardiasmo mengaku telah berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kemenkeu guna menindaklanjuti kabar negatif tersebut. Tim pengawas internal Kemenkeu, menurutnya, perlu diberdayakan sejak awal mengingat 11 calon Dirjen Pajak saat ini berasal dari lingkungan Kemenkeu.

"Jadi semua informasi, entah itu dari internal, eksternal atau masyarakat umum, siapapunlah, namanya juga uji publik, rekam jejak berarti kan semuanya," ucapnya.   

Seperti diberitakan sebelumnya, dari 32 peserta yang lolos seleksi penulisan makalah, sebanyak 11 orang memperebutkan jabatan Direktur Jenderal Pajak, tiga orang akan bersaing menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), 11 orang membidik jabatan Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara, dan enam orang mengincar posisi Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi (OBTI).

Kesebelas calon Dirjen Pajak adalah Catur Rini Widosari (Direktur Keberatan dan Banding), Dadang Suwarna (Direktur Pemeriksaan dan Penagihan), Muhammad Haniv (Kepala Kantor Wilayah Banten), Poltak Maruli John Liberty Hutagaol (Direktur Peraturan Perpajakan II), Sigit Priadi Pramudito (Kepala Kanwil Wajib Pajak Besar), Edi Slamet Irianto (Kepala Kanwil Jawa Tengah I), Ken Dwijugiasteadi (Kepala Kanwil Jawa Timur I), dan Wahju Karya Tumakaka (Direktur Transformasi Proses Bisnis).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER