HARGA BBM BERSUBSIDI

Bank Dunia Dukung Jokowi Naikkan Harga BBM Bersubsidi

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2014 10:37 WIB
Bank Dunia menghitung setiap kenaikan harga BBM sebesar 10 persen akan berdampak pada 1 persen tambahan inflasi. Dampak akan terasa selama 12 bulan.
Ndiame Diop, Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, mendukung Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Dunia mengapresiasi keputusan pemerintahan Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kebijakan itu diyakini semakin meningkatkan ruang fiskal Indonesia dalam memaksimalkan belanja pembangunan.

Ndiame Diop, Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, mengatakan setelah dilantik Jokowi dan kabinetnya menetapkan serangkaian sasaran pembangunan yang ambisius, antara lain peningkatan infrastruktur, pembenahan sektor energi, dan pelaksanaan program sosial. Langkah lain yang dinilai positif adalah fokus implementasi program dan pendekatan perumusan kebijakan yang lebih terpusat.

"Langkah-langkah yang bertujuan untuk meningkatkan tata kelola di sektor-sektor utama juga telah dilakukan, misalnya pada industri minyak dan gas bumi," ujarnya dalam paparan Bank Dunia di Jakarta, Senin (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukti kongkretnya, kata Diop, ketika Presiden mengambil keputusan yang penting untuk meningkatkan harga BBM bersubsidi pada 18 November lalu. "Kebijakan tersebut mendukung posisi fiskal Indonesia dan memperluas ruang fiskal bagi peningkatan belanja pembangunan yang sangat diperlukan," jelasnya.

Menurutnya, langkah-langkah tersebut merupakan komitmen positif yang diambil di awal pemerintahan yang baru. Hal itu bukti komitmen pemerintah untuk mengambil pilihan-pilihan yang sulit guna menyelesaikan berbagai masalah struktural klasik di Negeri ini.

Sebelumnya, Diop mengatakan total belanja infrastruktur di Indonesia, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat, daerah, swasta dan BUMN, saat ini baru 3-4 persen dari PDB. Porsi tersebut masih jauh dibandingkan dengan Tiongkok yang rata-rata per tahun menghabiskan angggaran 10,5 persen dari PDB untuk pembangunan infrastruktur.

Dampak Inflasi

Ekonom Bank Dunia Alex Sienart mengatakan setiap kebijakan kenaikan harga BBM akan menimbulkan kejutan inflasi yang bersifat sementara. Dampaknya akan terasa pada lonjakan harga selama 12 bulan dan diyakini kembali stabil setelahnya.

"Setiap kenaikan harga BBM sebesar 10 persen akan berdampak pada 1 persen tambahan inflasi," ujarnya belum lama ini.

Ndiame Diop menambahkan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap daya beli masyarakat dapat diminimalkan dengan memberikan dana kompensasi bagi masyarakat miskin. Kompensasi tersebut disarankan jangan hanya dengan mengucurkan bantuan tunai, tetapi dikombinasikan dengan program perlindungan sosial lainnya.

"Cukup atau tidak bantuan tunai itu tergantung berapa besar alokasi anggarannya," jelas dia.

Akan tetapi, Diop melihat untuk jangka panjang kebijakan pengurangan subsidi akan berdampak positif terhadap perekonomian. Kebijakan ini akan memberikan sinyal baik kepada investor yang menunjukan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas fiskal. "Ini positif karena hasilnya bisa direalokasi untuk belanja infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya,"

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER