Jakarta, CNN Indonesia -- Distributor bahan bakar minyak (BBM) swasta, PT AKR Corporindo Tbk, menyatakan hanya mampu menyalurkan bahan bakar bersubsidi (BBM) sekitar 340 ribu kiloliter (kl) sampai akhir tahun ini. Emiten berkode saham AKRA itu gagal memenuhi kewajibannya menyalurkan jatah sebanyak 640 ribu kl untuk 2014.
"Banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang belum jadi. Ini salah satu alasannya," ujar Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Haryanto Adikoesomo di Jakarta, Jumat (12/12).
Lantaran tak memenuhi kewajibannya, Haryanto bilang, manajemen AKR pun terpaksa memberikan jatah BBM bersubsidi tersebut ke PT Pertamina (Persero). "Namun kami yakin distribusi BBM bersubsidi tahun depan akan lebih baik," tuturnya.
Pada tahun depan, AKR diketahui memperoleh jatah BBM bersubsidi mencapai 645.000 kl. Rinciannya, premium sebanyak 20 ribu kl dan solar sebesar 625 ribu kl. Adapun untuk memenuhi kewajibannya, manajemen akan menyelesaikan pembangunan 70 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang saat ini tengah dikerjakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami butuh waktu beberapa bulan untuk membangun stasiun tersebut. Sedangkan saat ini kami sudah memiliki 131 pompa dengan nilai investasi Rp 1 miliar sampai Rp 10 miliar untuk yang di kawasan Jakarta," ujar Haryanto.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andi N. Sommeng memastikan telah menunjuk dua perusahaan yang akan mendistribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun depan. Dua perusahaan yang ditetapkan sebagai pemenang lelang pendistribusian BBM bersubsidi adalah PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk.
"Mereka memenangkan beauty contest dari tujuh perusahaan yang mengajukan. Nantinya mereka akan mendistribusikan BBM bersubsidi," ujarnya di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (1/12).
Keberhasilan AKR memenangkan lelang pendistribusian BBM bersubsidi mengulangi hasil lelang tahun ini di mana AKR dipercaya pemerintah mendistribusikan BBM bersubsidi sebanyak 600 ribu kiloliter (kl) dan Pertamina mendapat jatah distribusi sebanyak 45,4 juta kl.
Kendati demikian, jumlah penyaluran BBM bersubsidi oleh AKR sampai saat ini tak lebih dari 300 ribu kl. BPH kemudian menjadikan wanprestasi tersebut sebagai acuan ke depan. Adapun, kesulitan AKR dalam mendistribusikan BBM bersubsidi ke masyarakat karena perseroan baru memiliki SPBU tak lebih dari 300 unit, sedangkan Pertamina memiliki lebih dari 6.000 unit.