Jakarta, CNN Indonesia --
Pertamina siap mengelola 100 persen Blok Mahakam. Tapi salah satu operator sebelumnya, Total E&P Indonesie, masih berharap bisa mendapat sebagian hak partisipasi (
participating interest atau PI ) pengelolaan dan mereka optimistis mendapatkannya dari pemerintah.
Meski begitu, putusan pemberian PI blok gas yang terletak di Kalimantan Timur tersebut akan sepenuhnya dikembalikan ke pemerintah. "Kami sadar kalau Total itu hanya investor dan tamu,” kata Vice President For Legal and External Relation Total, Nurman Djumiril, di Jakarta, kemarin malam. “Kami yakin pemerintah akan menerapkan asas
fairness dalam pengelolaan blok Mahakam ke depan.”
Sebelumnya, pemerintah mewacanakan akan menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai operator blok Mahakam pasca habis kontrak Total dan Inpex pada 31 Desember 2017. Meski begitu pemerintah meminta Pertamina tetap menggandeng kedua perusahaan itu agar tetap bisa mengelola Blok Mahakam. (Baca:
Pengelolaan Mahakam, Pemerintah Setengah Hati ke Pertamina?)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi dalam surat yang masuk ke meja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, pada tiga pekan lalu, manajemen Pertamina menegaskan siap mengelola 100 persen blok Mahakam.
Saat ini jajaran Pertamina dan Total tengah melakukan analisa
data room untuk mengetahui kandungan migas yang masih tersedia, berikut menghitung nilai keekonomiannya.
"Kami masih menunggu dan mau lihat dulu penawaran dari Pertamina. Kalau ditanya diajak atau tidak, insya Allah (diajak)," tutur Nurman.
Masih Berharap 30 persenPada Februari 2013 silam Total sudah mengajukan sejumlah mekanisme kerjasama ke pemerintah dan Pertamina terkait pengelolaan blok Mahakam. Pada skema tersebut, Total menawarkan adanya masa transisi selama lima tahun dari 2017 sampai 2022.
Adapun dalam masa transisi Total meminta pemerintah agar tetap memberikan PI sebesar 30 persen untuk Total dan Inpex.
"Proposal kemarin itu kan tujuannya untuk bekerjasama demi menjaga produksi agar tidak turun. Sempat juga ada wacana
swap dengan lapangan di luar negeri yang dikelola Total, tapi semuanya dikembalikan ke pemerintah sekarang," katanya.
Total dan Inpex ngotot untuk tetap mendapat PI di blok Mahakam lantaran blok ini masih mengandung cadangan migas sebesar 6
trillion cubic feet (tcf) sampai 8 tcf. Dengan produksi saat ini di kisaran 1.700 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) dan kondensat sekitar 67 ribu barel per hari (bph), artinya masih ada potensi produksi mencapai belasan tahun.
Di kesempatan berbeda, Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam menegaskan sikap Pertamina. "Saya sudah bilang dengan pak Dwi (Dirut) dan beliau siap menyediakan dana investasi untuk teknologi dan lain-lain. Jadi kalau masih ada pertanyaan (teknologi dan SDM) Pertamina sanggup atau tidak, saya pikir pertanyaan itu melecehkan rakyat Indonesia. Karena yang saya tahu orang Indonesia itu jago-jago," ujar Syamsu.