Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa pembebasan lahan masih menjadi kendala dalam pembangunan pabrik-pabrik gula baru di Indonesia.
Padahal, pembangunan pabrik-pabrik gula ini adalah cara pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada gula impor, khususnya untuk produksi gula rafinasi bagi industri makanan dan minuman.
"Untuk dapat lahan ini tidak gampang. Kita akan coba dorong terus untuk pembebasan lahan, karena kan permintaan gula domestik kita kini sedang meningkat," ujar Saleh di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh mengatakan bahwa kebutuhan gula rafinasi ini semakin mendesak. Para pelaku industri makanan dan minuman mulai sering mengeluh. Saleh mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan gula sekitar 3 juta ton per tahun bagi industri-industri terkait.
"Kalau bisa produksi ya kita pasti produksi gula rafinasi. Tapi kan produksi gula rafinasi butuh gula dari lahan minimal seluas 10 ribu hektar, ini yang jadi kendala," katanya.
Saleh optimistis pembebasan lahan ini akan segera selesai. Ia mengatakan bahwa banyak pemerintah daerah yang membantu proses pembebasan lahan tersebut.
"Kalau di Lamongan kita sudah sedia lahan. Lahannya 17 ribu hektar dan baru dimulai tahun depan penggarapannya. Kita juga akan lihat pabrik gula di Nusa Tenggara Barat seperti apa perkembangannya," ujar Saleh.
Saleh menilai bahwa untuk memenuhi kebutuhan gula yang mencapai 3 juta ton per tahun tersebut, kira-kira dibutuhkan tambahan 10 pabrik gula untuk memenuhi hal tersebut.
Pemerintah memang sedang memprioritaskan pembangunan pabrik gula untuk mengurangi ketergantungan impor baik untuk konsumsi pribadi maupun sebagai bahan baku produksi.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemerintah akan membangun 10 pabrik gula baru sebagai solusi atas hal tersebut.
Selain itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi sempat mengatakan bahwa daerahnya juga sedang membangun pabrik gula dengan nilai investasi sekitar Rp 1,6 triliun untuk menjawab tantangan permintaan gula yang semakin meningkat. Pabrik gula baru yang berlokasi di Kabupaten Dompu ini diharapkan bisa beroperasi pada akhir tahun 2015.