PENAWARAN SAHAM PERDANA

IPO, Saham Impack Pratama Naik 13,16 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 09:51 WIB
Dana hasil IPO digunakan emiten produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik ini untuk membeli tanah dan modal kerja.
(ANTARA FOTO/OJT/Muhammad Ifdhal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik PT Impack Pratama Industri Tbk hari ini melakukan pencatatan saham perdana. Dalam perdagangan perdana, harga saham perseroan tercatat naik 13,16 persen menjadi Rp 4.300 dari harga penawaran Rp 3.800 per lembar

Namun level harga sempat menyentuh titik terendah pada Rp 4.200 per lembar saham. Sementara level tertinggi mencapai Rp 4.500 per lembar saham.

Perseroan menargetkan raupan dana segar sebesar Rp 570,19 miliar dari perhelatan Initial Public Offering (IPO) ini. Berdasarkan prospektus ringkas yang terbit Selasa (9/12), perseroan akhirnya melepas 31,04 persen atau 150,05 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham itu terdiri dari 10 persen saham baru atau 48,35 juta saham dan 21,04 persem saham divestasi yang sebanyak 101,7 juta saham.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pembayaran sebagian pembelian tanah berstatus hak guna bangunan seluas enam hektar di Delta Silicon VIII, Lippo Cikarang dan sisanya untuk modal kerja perseroan.

Perseroan menggunakan jasa PT Ciptadana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sebelum IPO ini, pemegang saham perseroan antara lain PT Harimas Tunggal Perkasa sebesar 48,85 persen, PT Tunggal Investama Jaya sebesar 48,85 persen, dan Haryanto Tjiptodiharjo sebesar 2,3 persen.

Masa penawaran awal IPO telah dilaksanakan pada 21 November-1 Desember 2014, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 Desember 2014, dan masa penawaran umum pada 10-11 Desember 2014.

Sementara masa penjatahan pada 15 Desember 2014, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 16 Desember 2014, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2014.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER