KEBIJAKAN SUBSIDI BBM

BPH Migas Pastikan Kuota BBM Bersubsidi 46 Juta KL Cukup

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 09:01 WIB
PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi pada tahun ini 1 juta kl lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan pemerintah 46 juta kl.
Mobil dan motor antre mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Pom Bensin Jakarta, Senin, 17 November 2014. Pemerintah akhirnya menaikan harga jual eceran BBM Bersubsidi dari Rp 6500 menjadi Rp 8500 per liter untuk premium dan untuk solar sebelumnya Rp 5500 menjadi Rp 7500 per liter mulai 18 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) optimistis konsumsi BBM bersubsidi tahun ini tidak melampaui kuota 46 juta kilo liter (kl). Selain karena disparitas harga BBM non-subsidi yang semakin kecil, kebijakan pelarangan konsumsi solar bersubsidi bagi kapal berbobot mati di atas 30 gross tonage (GT) yang melatarbelakangi optimisme BPH Migas.

"Kuota BBM bersubsidi tidak akan lebih. Kan Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti) sudah melarang kapal di atas 30 GT konsumsi solar. Nelayan juga sekarang sedang tidak melaut karena gelombang besar," ujar Kepala BPH Andi Noorsaman Sommeng di Jakarta, Rabu (17/12).

Menurut Andi, salah satu penyebab utama jebolnya kuota BBM bersubsidi adalah konsumsi solar yang berlebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi pada tahun ini 1 juta kl lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan pemerintah 46 juta kl.  Angka itu didapat setelah perseroan mempertimbangkan penaikan harga BBM bersubsidi pada November kemarin. Jebolnya kuota diprediksi akibat konsumsi solar yang mencapai 80 persen dari angka 1 juta kl tersebut.

Untuk itu, pemerintah melalui Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro meminta Pertamina untuk menanggung selisih lebih kuota BBM bersubsidi tersebut guna memastikan harga premium dan solar tidak naik.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER