Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro memastikan skema pemberian subsidi tetap bahan bakar minyak (BBM) pasti dilakukan pada 2015 mendatang. Subsidi tetap ini akan dimulai berbarengan dengan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.
"Pasti akan kita lakukan Januari tahun depan dan akan kita masukkan anggarannya ke rancangan APBNP,” ujar Bambang di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Kamis (18/12).
Meskipun pelaksanaan skema subsidi tetap BBM sudah dijadwalkan, Bambang mengaku belum memutuskan berapa besaran subsidi yang akan melekat ke dalam setiap liter premium, solar, dan minyak tanah yang dibeli masyarakat tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besarannya masih kita kaji lagi, namun yang pasti harus efektif Januari 2015. Karena kita kan juga perlu melihat hal-hal lain seperti harga minyak dunia sekarang berapa dan kurs yang akan ditetapkan berapa,” ujarnya.
Mengenai kurs yang digunakan, Bambang mengaku belum dapat memperkirakan berapa asumsi kurs yang akan digunakan dalam APBNP 2015 karena belum adanya angka rata-rata kurs hingga akhir 2014. Hal tersebut menjadi alasan pemerintah belum bisa menentukan asumsi kurs untuk penetapan subsidi tetap BBM.
"Kita lihat dulu kurs hingga akhir tahun berapa. Saya tidak bisa ramal, saya perlu angka kurs hingga akhir tahun" ujarnya.
Sebelumnya
Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menegaskan pilihannya agar pemerintah menggunakan skema pencairan subsidi tetap untuk setiap liter bahan bakar minyak (BBM) yang didistribusikan ke masyarakat tahun depan. Menurutnya penerapan skema subsidi tetap tidak akan menghabiskan waktu pemerintah untuk membahas penambahan subsidi jika kuota BBM bersubsidi jebol di akhir tahun.
Sementara
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Andi Noorsaman Sommeng sendiri mengaku telah mengajukan usulan besaran subsidi tetap harga BBM di kisaran Rp 1.500 sampai Rp 2.000 per liter.