BBM BERSUBSIDI

Pemerintah Kaji Pemberian Subsidi untuk Pertamax

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 13:26 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said memberikan apresiasi atas rekomendasi yang diberikan Tim Antimafia Migas terkait usulan larangan impor premium oleh Pertamina.
Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memastikan akan menindaklanjuti sejumlah rekomendasi yang dikeluarkan oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diterimanya akhir pekan lalu.

Salah satu rekomendasi tersebut adalah pemberian subsidi produk bahan bakar minyak (BBM) RON 92 atau pertamax sebagai dampak rekomendasi larangan impor minyak RON 88 (premium).

"Saya ingin bicarakan dulu dengan PT Pertamina (Persero) untuk mengimplementasikan rekomendasi ini," ujar Sudirman di Jakarta, Senin (22/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan bos PT Pindad (Persero) itu menilai munculnya rekomendasi larangan impor premium sendiri bertujuan mengurangi praktik penyelewengan yang terjadi pada saat pengadaan minyak impor. Disamping itu, upaya tersebut juga diyakini akan mengurangi celah-celah yang dimanfaatkan pemburu rente dalam memperoleh keuntungan.

"Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Tim Reformasi dan ini sejalan dengan tujuan pembentukan tim. Yang pasti, larangan impor bensin RON 88 akan mengurangi ruang-ruang pemburu rente dan praktik bisnis kartel dalam impor BBM," tegas Sudirman.

Djoko Siswanto, Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengaku senang jika hasil kerja timnya mendapat apresiasi pemerintah. Rencana Menteri ESDM yang akan mengundang pihak Pertamina guna membahas kelanjutan rekomendasi larangan impor premium menurutnya merupakan bentuk upaya mempersempit ruang mafia migas yang selama ini memperoleh banyak keuntungan dari impor minyak Pertamina.

“Apa yang dilakukan Pak Menteri sudah betul,” kata Djoko melalui pesan singkat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER