INDUSTRI MIGAS

SKK Migas: Kontraktor Ingkar, Produksi Minyak di Bawah target

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 18:35 WIB
SKK Migas merivisi target produksi minyak Indonesia tahun ini menjadi 803.827 Bph, tetapi realisasinya hanya 775 ribu Bph pada hari ini.
SKK Migas merivisi target produksi minyak Indonesia tahun ini menjadi 803.827 Bph, tetapi realisasinya hanya 775 ribu Bph pada hari ini. .(REUTERS/Jo Yong-Hak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat rata-rata produksi minyak Indonesia pada Senin (22/12) sekitar 775 ribu barel per hari (Bph). Angka ini lebih rendah 43 ribu Bph dibandingkan target lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 sebesar 818 ribu Bph.

"Kalau rata-rata produksi tahunan (sepanjang 2014) masih 790 ribu," ujar Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (22/12).

Gde menjelaskan rendahnya produksi minyak Indonesia dikarenakan beberapa kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) tidak bisa memenuhi kewajibannya sesuai dengan work program and budget (WP&B) yang disusun sejak akhir tahun lalu. Namun, Gde enggan merinci siapa saja KKKS yang tidak mematuhi WP&B. "Saya lupa kalau itu," tuturnya singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan revisi WP&B 2014 yang dirilis Oktober kemarin, SKK Migas menargetkan produksi minyak Indonesia tahun ini mencapai 803.827 Bph. Realisasinya, angka produksi emas hitam tersebut hanya mencapai 775 ribu Bph pada hari ini.

Iwan Hignasto, praktisi senior migas, mengungkapkan terus menurunnya angka produksi minyak nasional disebabkan oleh makin tuanya umur sejumlah lapangan minyak yang selama ini menjadi andalan lifting Indonesia. Dua diantaranya lapangan minyak Duri dan Minas yang saat ini operatori oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI).

"Hampir 50 persen produksi minyak Indonesia berasal dari lapangan Duri dan Minas. Kalau itu turun, tentunya produksi juga akan turun. Disamping itu kita juga belum menemukan lapangan-lapangan baru yang memiliki cadangan besar," tuturnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER