Jakarta, CNN Indonesia -- Fluktuasi harga minyak dunia mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menerapkan skema subsidi tetap terhadap harga bahan bakar minyak (BBM). Penerapan subsidi tetap (fixed subsidy) dinilai mampu melepaskan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2015 mendatang dari pengaruh pergerakan harga minyak dunia.
Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro sudah mengatakan bahwa pemerintah, akan menerapkan subsidi tetap BBM mulai Januari 2015 meskipun besaran subsidinya masih belum ditentukan.
"Pasti akan kita lakukan Januari tahun depan dan akan kita masukkan anggarannya ke rancangan APBNP,” ujar Bambang di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasukkan skema subsidi tetap kedalam APBN juga dinilai perlu oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
Sofyan yang selama ini menahan wacana pemberlakuan subsidi tetap BBM, ketika ditemui kemarin (22/12) pada akhirnya menyetujui alasan penerapan subsidi tetap tersebut.
Menurutnya, apabila skema subsidi BBM tidak ditetapkan, maka APBN terancam berada di luar kontrol pemerintah. Selama ini lanjut Sofyan, APBN seringkali berada di luar kendali pemerintah akibat fluktuasi harga minyak dunia dan hal tersebut dinilai menjadi pemberat APBN selama ini.
"Intinya pemerintah itu ingin APBN tidak tersandera dengan hal-hal yang di luar kontrol. Kalau yang lalu akibat subdi BBM, kalau harga minyak dunia naik, akan menjadi beban kepada APBN. Sehingga APBN itu menjadi di luar kontrol pemerintah," kata Sofyan kemarin.
Ubah AnggaranMeski belum dibahas berapa besar subsidi tetapnya, pemerintah yakin penetapan subsidi tetap BBM akan merubah porsi anggaran APBN 2015. Pemerintah pun siap menghadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk membahas masalah perubahan anggaran tersebut karena banyak asumsi makro yang akan berubah dalam APBN 2015 mendatang, seperti kurs rupiah terhadap dolar, harga minyak dunia (ICP) dan lain-lain.
"Selama ini yang menyangkut
fix subsidi perlu persetujuan dewan. Tetapi sebagai inisiatif
policy, mungkin diumumkan dalam waktu yang tak lama," kata Sofyan.
Sofyan pun menjamin penetapan subsidi tetap tidak akan menyebabkan inflasi di tengah masyarakat. Dia menilai masyarakat akan mulai terbiasa dengan mekanisme naik turunnya harga BBM.
"Tentu kan, masyarakat akan terbiasa nanti. Di mana harga ditentukan oleh mekanisme naik turun, kemudian tentu akan ada efek. Tapi masyarakat akan terbiasa. Justru kalau kita tahan selama ini, ketika dilepas, akan terjadi inflasi," kata Sofyan.