Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertagas Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero) berencana membangun jaringan infrastruktur gas di Bekasi, Jawa Barat bekerjasama dengan PT Jababeka Tbk.
"Jaringan gas ini akan terpasang di perumahan yang dikelola Jababeka. Semoga pembangunan infrastruktur gas bisa mengurangi penggunaan elpiji rumah tangga hingga 60 persen disana,” ujar Direktur Utama Pertagas Niaga Jugi Prayogio kepada CNN Indonesia, Selasa (23/12).
Dalam proyek ini Pertagas Niaga akan menyambung infrastruktur gas ke lebih dari 5 ribu rumah. Jugi mengatakan biaya investasi untuk membangun jaringan pipa sekitar Rp 5 juta. Sehingga secara keseluruhan untuk proyek tersebut dibutuhkan investasi sebesar Rp 25 miliar. Dana itu belum termasuk biaya pembebasan lahan untuk menanam pipa gas yang saat ini tengah dibicarakan dengan manajemen Jababeka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang mendalami pola kerjasama dengan Jababeka. Perkiraan investasi untuk menyambung satu rumah sendiri berkisar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta per," kata Jugi.
Saat ini proyek pembangunan infrastruktur gas Bekasi sedang berjalan dan ditargetkan bisa rampung sebelum akhir 2015. Sementara pasokan gas bumi pada proyek tersebut diperkirakan mencapai 500 ribu meter kubik per bulan.
"Pasokan gasnya akan diperoleh dari sumber gas yang berasal dari wilayah terdekat dan itu menjadi tugas kami," pungkasnya.
Masuknya Pertamina ke bisnis gas rumah tangga akan memeriahkan kompetisi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang sudah lebih dulu dilibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menjalankan program pemerintah sejak 2011 lalu.
PGN telah membangun instalasi pipa di 5.234 rumah tangga. Proyek gas rumah tangga terakhir yang dikerjakan PGN adalah membangun fasilitas gas pipa di rumah susun (rusun) Marunda, Jakarta Utara yang akan melayani 500 rumah tangga di rusun tersebut.