BBM BERSUBSIDI

Pertamina Pastikan Kuota BBM Bersubsidi Jebol 68 Ribu KL

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 17:36 WIB
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan jebolnya kuota sebanyak 1 juta kiloliter yang disampaikan Pertamina pada 12 Desember lalu.
(CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) memastikan jumlah bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang didistribusikan hingga 31 Desember 2014 telah menembus kuota yang tercantum dalam APBNP 2014 sebanyak 46 juta kiloliter (KL).

“Kelebihannya sekitar 68 ribu KL akan ditanggung oleh Pertamina," ujar Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina di Jakarta, Rabu (31/12). Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan perkiraan akhir yang disampaikan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pada 12 Desember lalu, bahwa kuota BBM bersubsidi akan jebol sebanyak 1 juta KL.

Bambang menjelaskan konsumsi BBM bersubsidi terbanyak berasal dari premium yang terjual 29,3 juta KL. Sedangkan untuk solar, sampai akhir tahun ini terjual sebanyak 15,8 juta KL. Menurut Bambang kelebihan penjualan BBM bersubsidi dari yang sudah ditetapkan APBNP 2014, merupakan kerugian bagi Pertamina. Karena sebanyak 68 ribu KL BBM tersebut tidak lagi ditanggung subsidinya oleh negara. Namun, dia memastikan kerugian tersebut bisa ditutupi oleh keuntungan yang didapatkan dari penjualan premium akibat penurunan harga minyak dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang masih rugi sebenarnya solar. Sedangkan premium dengan harga sekarang Rp 8.500 per liter masih untung. Karena dengan harga minyak dunia sekarang, harga keekonomiannya hanya Rp 7.600 per liter. Jadi saling menutupi lah," katanya.

Manajemen Pertamina memang sudah menyatakan kesanggupannya untuk tetap menyalurkan BBM bersubsidi meski kuota 2014 diprediksi habis sebelum akhir tahun. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjamin terpenuhinya kebutuhan BBM bersubsidi di masyarakat. Namun kesanggupan tersebut baru muncul, setelah pemerintah membebaskan perseroan dari kewajiban menyetor dividen sebesar 30 persen dari laba bersih tahun ini kepada dompet negara.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER