HARGA MINYAK DUNIA

2015, Harga Minyak Dunia Diprediksi US$ 60-US$ 70 per Barel

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 10:29 WIB
Price Waterhouse Cooper memperkirakan harga minyak dunia tahun ini paling tinggi menyentuh US$ 70 per barel.
Truk tangki BBM milik Pertamina. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Price Waterhouse Cooper (PwC), perusahaan audit asal Amerika Serikat memperkirakan harga minyak dunia tahun ini akan bergerak dikisaran US$ 60 sampai US$ 70 per barel.

Ekonom senior PwC Richard Boxshall menjelaskan tiga penyebab utama harga minyak tersebut masih terbilang rendah adalah berkurangnya permintaan minyak dunia, meningkatnya cadangan minyak Amerika Serikat karena penambangan shale oil, serta tidak dipangkasnya produksi minyak negara anggota OPEC.

“Proyeksi kami mengasumsikan bahwa harga minyak akan berada pada rata-rata US$ 60-US$ 70 selama 2015 dan akan berada pada sekitar US$ 80 pada tutup tahun. Namun karena sifat harga minyak yang tidak dapat diprediksi, perusahaan harus menyiapkan beberapa skenario yang berbeda,” ujar Boxshall dalam siaran pers, dikutip Kamis (8/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkembangan harga minyak dunia, dipastikan akan terus dipantau oleh pemerintah. Sebab terhitung mulai 1 Januari 2015, pemerintah menerapkan kebijakan subsidi tetap sebesar Rp 1.000 per liter untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Kebijakan subsidi tetap tersebut mengharuskan pemerintah mengubah harga BBM yang dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum milik PT Pertamina (Persero) setiap satu bulan sekali.

Dalam menetapkan harga baru untuk solar dan premium yang sudah tidak disubsidi lagi, pemerintah menghitungnya berdasarkan harga minyak di pasar Brent dan Mean of Platts Singapore (MoPS) yang menjadi acuan harga minyak impor Indonesia serta nilai tukar yang berlaku saat itu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan, turunnya harga minyak mentah dunia yang sempat berada di bawah US$ 50 per barel berpotensi menurunkan harga jual BBM solar dan premium ke masyarakat untuk periode penjualan Februari 2015.

“Kemungkinan besar kami akan turunkan lagi harga BBM. Tapi berapa turunnya, tunggu akhir bulan. Karena untuk menentukan harga jual BBM bersubsidi Februari 2015, pemerintah menggunakan komponen harga rata-rata MOPS 25 Desember 2014 sampai 24 Januari 2015 serta nilai tukar rupiah terhadap dolar,” jelasnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER