REVISI APBN 2015

Pemerintah Revisi Turun Defisit Fiskal Menjadi 1,9 Persen PDB

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 09 Jan 2015 15:38 WIB
Defisit fiskal 2015 diusulkan turun dari 2,4 persen PDB menjadi 1,9 persen PDB di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015.
Defisit fiskal 2015 diusulkan turun dari 2,4 persen PDB menjadi 1,9 persen PDB di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015. (CNN INdonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana mengurangi defisit fiskal 2015, dari 2,4 persen PDB menjadi 1,9 persen PDB di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015.

"Defisit sebelumnya 2,4 persen (di APBN 2015) turun menjadi 1,9 persen terhadap PDB. Tentunya pembiayaan mengikuti dari defisit tersebut," jelas Menetri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro di kantor Direktorat jenderal Pajak, Jumat (9/1).

Menurut Menkeu, tantangan terbesar pengelolaan fiskal adalah bagaimana menggenjot penerimaan pajak. Setoran pajak direncanakan naik sekitar Rp 100 triliun, dari Rp 1.201,7 triliun menjadi sekitar Rp 1.300 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun pada saat yang sama kenaikan itu hanya mengkompensasi penurunan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) di sektor migas yang mencapai Rp 130 triliun," ujar Bambang.

Kendati demikian, Bambang berharap terjadi peningkatan PNBP umum sebesar Rp 13 triliun. Peningkatan penerimaan juga dibidik dari setoran cukai, yang ditargetkan naik sebesar Rp 10 triliun dari rencana awal Rp 126,7 triliun di APBN 2015.

Dalam APBN 2015, pemerintah merencanakan pembiayaan dari pasar domestik sebesar Rp 269,7 triliun. Sedangkan penarikan utang dari luar negeri ditargetkan sebesar Rp 23,8 triliun. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER