Jakarta, CNN Indonesia -- Naik-turunnya harga minyak dunia akan berdampak pada perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) solar dan pertamina yang dijual PT Pertamina (Persero). Pemerintah bahkan sudah berencana menyesuaikan harga bensin bersubsidi dan penugasan tersebut tiap dua minggu sekali.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menjamin, harga BBM dalam negeri juga akan ikut turun apabila harga minyak dunia terus mengalami penurunan diikuti dengan rata-rata rupiah terhadap dolar yang masih dianggap aman.
"Harga akan turun kalau tren harga minyak masih seperti sekarang, Cuma berapa turunnya saya belum bisa sebutkan," kata Sofyan di Jakarta, Senin (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun satu hal yang pasti, Sofyan mengimbau masyarakat untuk menahan konsumsi BBM jika benar harga BBM akan turun Februari mendatang. "Tapi yang lebih penting kita menghimbau masyarakat jangan gara-gara turun harganya, konsumsi BBM jadi tinggi sekali. Tetap berhematlah, bahwa BBM itu adalah komoditas yang langka," katanya.
Sebelumnya Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim menjelaskan
pertimbangan penetapan harga BBM bersubsidi di setiap negara berbeda-beda dengan memperhitungkan alasan ekonomi, politik, sosial dan lainnya. Hal itu yang menyebabkan harga BBM bersubsidi di Indonesia berbanding terbalik dengan harga keekonomiannya.
“Kalau diurut harga keekonomian, maka yang paling mahal adalah minyak tanah, solar, dan premium. Tapi harga jual di Indonesia yang paling mahal justru premium, solar, dan minyak tanah,” kata Ibrahim.
(gen)