HARGA ELPIJI

Menko Sofyan Setuju Harga Elpiji 12 Kg Berubah 3 Bulan Sekali

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 12 Jan 2015 13:21 WIB
Meskipun belum menerima laporan rencana perubahan harga elpiji 12 kg tiap triwulan, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mendukung rencana Pertamina tersebut.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga elpiji ukuran tabung 12 kilogram (kg) setiap tiga bulan sekali belum sampai ke telinga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil. Namun Sofyan mengaku pemerintah dapat memahami langkah tersebut diambil Pertamina guna beradaptasi dengan fluktuasi harga gas dunia.

"Saya belum tahu rencana Pertamina, tapi yang paling penting kita harapkan harga elpiji akan turun. Intinya barang-barang yang tidak disubsidi lagi diharapkan akan terjadi fleksibilitas di pasar," ujar Sofyan saat ditemui di kantornya, Senin (12/1).

Sofyan menilai rencana tersebut diperlukan mengingat beban biaya yang harus ditanggung Pertamina akibat fluktuasi harga gas dunia. Dia mencontohkan Pertamina pernah menahan untuk tidak menaikkan harga elpiji 12 kg ketika harga gas dunia sedang tinggi, maka akibatnya Pertamina akan mengalami akumulasi kerugian besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, pemerintah saat ini mengizinkan Pertamina untuk fleksibel mengikuti perubahan harga produk yang memang tidak disubsidi. “Tapi intinya kebijakan yang lebih baik itu kebijakan yang diambil lebih pendek waktunya. Biar di Pertamina tidak terjadi akumulasi keuntungan berlebihan dan akumulasi kerugian berlebihan,"

Sofyan pun yakin, masyarakat akan terbiasa dengan perubahan kebijakan tersebut. Menurut Sofyan, selama ini reaksi masyarakat yang shock kemudian menolak perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) dan gas akibat terlalu lama harga tersebut ditahan dan tidak dilepas ke mekanisme harga pasar.

"Karena itu, selama ini harga lama sekali ditahan. Maka itu terjadi lonjakan. Kalau misalkan tiap tiga bulan itu naiknya Rp 50-Rp 100 akan terbiasa. Yang paling penting membiasakan masyarakat kita terbiasa dengan harga keekonomian," katanya.

Hal senada coba dilakukan pemerintah terhadap harga jual BBM bersubsidi yaitu solar dan BBM penugasan yaitu premium. Pekan lalu, Sofyan menuturkan rencana pemerintah yang akan melakukan perubahan harga BBM bersubsidi tiap dua pekan sekali. Pertimbangan menaikkan harga BBM per dua pekan kata Sofyan, didasarkan pada fluktuasi harga minyak dunia yang bisa terjadi sewaktu-waktu dan kemampuan PT Pertamina selaku pemasok BBM nasional.

Dia memberikan contoh, jika minggu pertama tiba-tiba harga minyak dunia turun menjadi US$ 50 per barel dari sebelumnya US$ 60 per barel, maka itu akan jadi keuntungan Pertamina. Tapi jika dalam sebulan itu justru harga naik, maka jadi beban kerugian bagi Pertamina.

"Jikalau misalkan dua kali sebulan lebih baik, kita ubah caranya. Karena supaya kalau misalnya harga turun, jangan terlalu banyak Pertamina mendapatkan uang, kalau naik jangan terlalu banyak juga beban Pertamina," katanya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER