Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) tengah mengkaji skenario kerjasama dengan Total E&P Indonesie dalam pengelolaan blok Mahakam. Ini dilakukan agar produksi blok yang terletak di Kalimantan Timur itu tidak turun pada saat dikelola Pertamina pasca habisnya kontrak 2017 mendatang.
"Mungkin kita akan memperhatikan (menggandeng) Total. Karena mereka yang tahu kondisi sumur yang ada. Supaya (produksi) kesinambungannya tidak terputus," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Senin (19/1).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan memberi mayoritas hak partisipasi atau
participating interest (PI) blok Mahakam ke Pertamina. Akan tetapi, untuk memberikan rasa keadilan atau fairness pemerintah meminta Pertamina tetap menggandeng kontraktor sebelumnya yakni Total dan Inpex Corporation.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Dwi berharap pemerintah dapat memberikan 100 persen PI blok Mahakam sebelum perusahaan migas pelat merah tersebut menggandeng pihak lain. "Pertamina (masih) mengusulkan pengoperasian Mahakam diserahkan ke Pertamina 100 persen. (Tapi) Nantinya Pertamina akan mengoperasikan (blok tersebut) dengan bekerjasama dengan pihak lain termasuk Pemda atau kontraktor sebelumnya," terang Dwi.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan
akan memutuskan nasib kontrak blok Mahakam pada Februari mendatang. Mantan bos PT Pindad (Persero) itu juga akan memberikan sebagian PI blok Mahakam kepada Pemda Kalimantan Timur.
"Aspirasi ini merupakan hal yang wajar dan penting bagi Pemda. Tapi jangan sampai (PI) yang diberikan kepada pihak atau orang yang tidak punya niat untuk membangun industri migas nasional," ujar Sudirman.
(gen)