Jakarta, CNN Indonesia -- PT Chevron Geothermal Indonesia mundur dari proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) di Gunung Ciremai, Jawa Barat, menyusul penolakan masyarakat lokal.
Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, menjelaskan Chevron selaku pemenang tender pembangkit geothermal di Gunung Ceremai telah mengembalikan hak pengembangan proyek tersebut. Langkah tersebut diambil Chevron menyusul penolakan masyarakat sekitar lokasi terhadap eksplorasi perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat (AS) itu.
"Yang melelangkan itu gubernur dan sudah juga ditentukan pemenangnya yaitu Chevron dan betul ada riak-riak penolakan di sana. Kemarin saya dapat surat tembusan, jadi mereka, Chevron, telah mengembalikan penunjukkannya sebagai pemenang," ujarnya di jakarta, Jumat (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati pengumuman tender sudah diputuskan pada tahun lalu, Rida mengatakan sampai 31 Desember 2014 Izin Usaha Pertambangan (IUP) belum keluar. Selain karena penolakan warga, proyek tersebut belum jalan karena Chevron tidak tertarik mengembangkannnya karena kandungan dan kapasitasnya yang kecil.
"Katanya mereka tidak tertarik karena kecil (tekanan dan panasnya) dan apabila dipaksakan teknologinya tidak akan pas," jelasnya.
Dengan mundurnya Chevron, lanjut Rida, pemerintah akan menelaah dan melelang kembali proyek pembangkit listrik geothermal tersebut.
(ags/gen)