Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar mengaku PT Freeport Indonesia belum memberikan rancangan final rencana pembangunan pabrik pengolahan bahan tambang atau
smelter di Gresik, Jawa Timur. Menurut Sukhyar, Freeport baru sebatas melaporkan telah memperoleh lahan yang akan digunakan untuk membangun
smelter tersebut dengan menyewa tanah milik PT Petrokimia Gresik.
“Lahannya dekat dengan smelter milik PT Smelting. Mereka juga laporkan nantinya dari hasil sampingan olahan tersebut, Petrokimia Gresik akan mengambil asam sulfat, petrokimia, dan juga akan ditawarkan ke industri disana salah satu bahan dasar untuk gypsum,” kata Sukhyar di Jakarta, Jumat (23/1).
Menurut Sukhyar, Freeport sampai saat ini masih mendiskusikan rencana pembangunan
smelter tersebut. Namun dari pertemuannya hari ini dengan manajemen Freeport, Sukhyar mengaku belum mendengar adanya rencana Freeport bekerjasama dengan PT Smelting dalam membangun
smelter. Meskipun Freeport memiliki 25 persen saham di perusahaan pengelola
smelter yang mayoritas sahamnya dikuasai Mitsubishi Materials Corporation sebesar 60,5 persen.
“Sekarang ini kan PT Smelting memproduksi
copper catoda dan
anode slime. Mereka punya rencana melakukan eskpansi. Jadi kalau mau melakukan pengembangan bersama, Freeport tentu harus lapor ke pemerintah. Sebab Freeport wajib membangun
smelter baru dengan kapasitas produksi sebesar 2 juta ton,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(gen)