Amankan Laut Indonesia, Susi Pudjiastuti Punya Layar Khusus

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 30 Jan 2015 13:38 WIB
Empat layar monitor besar di ruangan kantor Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi pengawas pergerakan kapal ikan di perairan Indonesia.
Melalui layar monitor di kantornya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengawasi pergerakan kapal ikan di perairan Indonesia. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ternyata selama ini punya cara sendiri mengontrol pergerakan kapal-kapal yang berlayar perairan Indonesia. Melalui empat layar monitor di ruangan kantornya di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi bisa melihat kapal-kapal Indonesia maupun kapal eks asing yang menggunakan Vessel Monitoring System (VMS) berlalu lalang.

Seperti hari ini, Susi menangkap empat objek di monitor yang setelah ditelusuri merupakan empat kapal yang kabur ke wilayah perairan Taiwan namun lupa mematikan VMS-nya. Susi menduga kapal-kapal tersebut merupakan kapal pencuri ikan.

"Ada kapal ilegal bersembunyi di Taiwan, dia lupa matikan VMS-nya. Kalian publish saja itu kapal-kapal maling biar dunia tahu," ujar Susi kepada wartawan saat berbincang di ruangan kantornya, Jumat (30/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susi menduga kapal-kapal tersebut kabur setelah peraturan moratorium diterapkan. Kapal tersebut takut kembali ke dermaga Indonesia karena tidak akan lolos verifikasi yang akan dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Anti Illegal Fishing.

"Tapi kalau dia mau masuk wilayah internasional atau masuk ke negara lain VMS-nya tidak dihidupkan bisa ditangkap petugas negara lain dong nanti. Terpaksa harus dihidupkan, makanya kita bisa tangkap di monitor," ujar Susi.

Dari data monitor empat kapal yang terdeteksi tersebut bernama Dofior 160, Fu Yuan Yu 209, Garuda Jaya III dan satu kapal tidak bernama.

"Kalau mereka benar, mereka tidak akan takut balik ke Indonesia," kata Susi. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER