Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura (AP) II merencanakan investasi pengembangan bandara senilai Rp 60 triliun hingga 2021. Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengatakan untuk merealisasikan investasi tersebut perseroan membutuhkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 13 triliun hingga enam tahun ke depan.
“Usulan kami (PMN) Rp 13 triliun dari pemerintah, (sumber pendanaan) yang lainnya dari (kas) kami sendiri, “ jelas Budi seusai rapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Jumat (30/1).
Sebagian besar investasi tersebut, jelas Budi, akan dialokasikan untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, dengan estimasi kebutuhan modal mencapai Rp 41 triliun. Sekitar Rp 13 triliun diantaranya digunakan untuk akuisisi tanah dan pembangunan Runway 3 Terminal 4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahun ini, AP II merencanakan investasi pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp 12 triliun, sedangkan pada tahun depan diperkirakan mencapai Rp 17 triliun.
Mantan Direktur Utama PT Jakpro ini menilai Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah kelebihan kapasitas. Sebab, dari kapasitas ideal 20 juta penumpang per tahun, saat ini jumlah penumpang yang bepergian melalui bandara tersebut sudah mencapai 60 juta orang.
Budi Karya Sumadi bermimpi Bandara Soekarno-Hatta setidaknya dapat menyamai Bandara Changi, Singapura. Untuk itu, kata dia, selain meningkatkan kapasitas fisik bandara, juga diperlukan peningkatan kualitas pelayanan.
Sebagai informasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menganggarkan PMN sebesar Rp 3 triliun untuk AP II dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015 yang tengah dibahas dengan PDR.
Budi Karya Sumadi optimistis usulan pemerintah tersebut akan mendapat restu dari Komisi VI DPR. “Saya melihat gerbang Soekarno Hatta adalah masalah gengsi bangsa dan budaya. Jadi itu menjadi penting dan semua sepakat tentang itu,” jelasnya.
(ags/gen)