Gatot Suwondo Keberatan Jika BNI Dicaplok Bank Mandiri

CNN Indonesia
Senin, 02 Feb 2015 14:55 WIB
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menggulirkan kembali wacana merger Bank Mandiri dengan BNI agar dapat bersaing di era liberalisasi sektor keuangan.
Caption Model menunjukan kartu pembayaran parkir Elektronik di Terminal Parkir Elektronik (TPE) Jalan Sabang, Jakarta, Kamis, 29 Januari 2015. Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan enam bank menyediakan layanan pembayaran uang elektronik di Terminal Parkir Elektronik (TPE). Keenam bank tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank Mega dan Bank DKI. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gatot M. Suwondo, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI), menolak rencana pemerintah peleburan atau merger bank yang dipimpinnya dengan Bank Mandiri. Menurutnya, bank pelat merah tertua di Indonesia ini mampu bersaing di regional Asean tanpa harus menginduk pada bank BUMN lain.   

"Sendiri bisa kok. Apakah pemerintah lebih bangga empat bank yang bersaing atau satu yang menjadi kuat?," ujarnya di Jakarta, Senin (2/2).

Adik ipar Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap pemerintah memberikan kesempatan kepada BNI untuk membuktikan kapasitasnya di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sektor keuangan mulai 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menggulirkan kembali wacana merger Bank Mandiri dengan BNI guna menciptakan bank nasional yang kokoh dan mampu bersaing  di kawasan Asean. Dia berharap merger dua bank BUMN tersebut dapat menciptakan ruang pembiayaan bank yang lebih besar di dalam negeri.

"Mandiri sama BNI dimerger saja. Ini paling tidak, tidak akan mengejar DBS, tapi mulai mendekati," ujarnya, Minggu (1/2).

Untuk memperkuat modal Bank Mandiri, pemerintah berencana menyuntik modal negara sebesar Rp 5,6 triliun melalui mekanisme penerbitan saham baru (right issue).

"Paling tidak kalau kita kasih dana ke bank, dia bisa jadikan 10 kali lipat. Kita butuh investasi besar di tahun 2015 ini dan yang bisa bantu pembiayaan kan bank," jelas Menkeu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER