Ekonomi Tiongkok Melambat, Rupiah Berpotensi Terdepresiasi

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 03 Feb 2015 06:55 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.725-12.695 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (3/2).
Petugas menghitung pecahan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (2/2). Mata uang rupiah ditutup turun 0,11 persen di level Rp. 12.686 per dolar AS setelah sempat ditransaksikan di atas Rp. 12.700 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.725-12.695 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (3/2), dengan kecenderungan melemah karena terseret perlambatan ekonomi Tiongkok.

Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan laju rupiah kembali melanjutkan pelemahan seiring melemahnya pergerakan yuan pasca dirilisnya penurunan indeks manufaktur Tiongkok.

“Pergerakan rupiah pun sesuai dengan ekspektasi kami sebelumnya di mana masih akan melanjutkan pelemahannya,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Senin (2/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza mengatakan, membaiknya laju inflasi dan neraca perdagangan Indonesia kurang mampu membawa perbaikan pada laju rupiah. Laju dolar AS sempat turun setelah merespon pelemahan pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di akhir pekan lalu, namun, pelemahan tersebut diimbangi dengan penurunan yuan.

“Pelaku pasar masih melihat perlambatan yang ada di Tiongkok. Rupiah berada di bawah target level support 12.685 per dolar AS,”  jelasnya.
Dia menilai, tampaknya rupiah belum berkesempatan untuk berada di zona hijau. Bahkan sentimen positif pun tidak banyak berpengaruh pada laju Rupiah. “Meski kami masih berharap pelemahan dapat terbatas, namun tetap cermati potensi pelemahan lanjutan,” kata Reza. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER