Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menuntut otoritas terkait menurunkan tarif listrik bagi industri manufaktur. Dewan Pertimbangan Apindo Sofjan Wanandi mengatakan kebijakan itu perlu diupayakan guna menekan biaya operasional industri padat karya ini.
"Demi menumbuhkan sektor manufaktur, saya pikir kita perlu menurunkan tarif listrik bagi industri. Alasannya agar kita bisa efisien dari segi biaya sehingga produk-produk kita bisa bersaing," ujar Sofjan Wanandi di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta (3/2).
Sofjan mengatakan penurunan harga listrik bagi sektor industri memiliki dampak jangka panjang. Untuk itu, penyediaan listrik secara murah merupakan hal yang perlu diprioritaskan pemerintah guna meningkatkan peran sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Manfaat listrik itu tidak hanya dirasakan secara jangka pendek. Maka dari itu, mengingat listrik tak tergantikan, penyediaan listrik murah ini harus diprioritaskan," tuturnya.
Menurut Sofjan, penyediaan listrik murah semakin penting mengingat ekonomi Indonesia berdasarkan kelompok pengeluaran mengalami pergeseran, dari yang awalnya berbasis komoditas ke manufaktur. Sofjan meyakini produktivitas manufaktur akan dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja.
"Dengan tren produksi unggulan kita, yang kini beralih dari commodity based ke manufactured based, maka saya pikir yang paling cepat mengatasi pengangguran adalah sektor manufaktur. Makanya, sektor ini perlu diberikan insentif," tuturnya.
Dia menyayangkan kondisi manufaktur Indonesia justru melambat di tengah pergeseran tren output ekonomi. "Kalau kita lihat industri tekstil, dulu kita paling utama. Namun karena berbagai beban, sekarang tekstil kita jauh tertinggal bahkan dari Vietnam yang kini nilai ekspornya dua kali lipat dibanding Indonesia," jelas Sofjan.
Beberapa waktu lalu, penurunan harga listrik ini juga disuarakan oleh Asosiasi Perstekstilan Indonesia (API) dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. API berharap pemerintah memberi diskon tarif listrik mulai pukul 23.00 hingga 06.00.
"Kami minta insentif listrik sebesar 40 persen untuk menjaga efisiensi biaya," tutur Ketua (API) Ade Sudradjat keapda CNN Indonesia beberapa waktu lalu.
(ags/ags)