Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.651-12.640 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (4/2). Cenderung menguatnya rupiah akibat terseret positifnya pasar keuangan global.
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan hawa positif yang ada di Asia turut mempengaruhi laju rupiah yang diperkirakan mampu mengalami kenaikan mesti tipis.
“Di sisi lain, penguatan rupiah ini sejalan dengan berhasilnya Pemerintah mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) sebanyak 4 seri dengan nilai total penawaran yang masuk Rp 40,23 triliun dan berhasil diserap Rp 16 triliun,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (4/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, penguatan rupiah juga ditopang menguatnya euro seiring meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap Grexit (Yunani keluar dari Zona Eropa) pasca Perdana Menteri terpilih mengadakan kunjungan ke negara-negara kreditor di Eropa.
Hal itu juga ditambah rilis penguatan indeks manufaktur di beberapa kawasan di Zona Eropa.
“Rupiah berada di atas target level resisten 12.695. Laju rupiah mampu melampaui kekhawatiran kami sehingga masih ada peluang bagi rupiah untuk dapat melanjutkan penguatannya. Namun demikian, tetap cermati potensi perubahan yang ada,” kata Reza.
(gen)