Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada pada rentang 12.612-12.600 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (5/2), dengan kecenderungan melanjutkan penguatan karena topangan harga minyak yang naik.
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan laju rupiah masih mampu berada di zona hijau.
Dalam ulasan sebelumnya, jelas Reza, disampaikan bahwa laju rupiah mampu melampaui kekhawatiran pasar, sehingga masih ada peluang bagi mata uang Garuda untuk dapat melanjutkan penguatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Meningkatnya harga minyak mentah secara tidak langsung membuat permintaan atas dolar AS sedikit turun sehingga dapat dimanfaatkan oleh mata uang Asia untuk menguat, termasuk rupiah,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Kamis (5/2).
Kebetulan juga, lanjut Reza, laju euro masih bertahan positif. Begitupun dengan yuan yang menguat pasca People’s Bank of China menginginkan dibatasinya volatilitas aliran modal untuk meningkatkan nilai mata uang yuan.
“Laju rupiah berada di atas target level resisten 12.640. Tampaknya laju rupiah masih diberikan kesempatan sekaligus peluang untuk dapat bertahan di zona hijaunya. Namun demikian, tetap cermati potensi perubahan yang ada,” jelasnya.
(gen)