Rupiah Berpotensi Melemah Terseret Euro

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 07:03 WIB
Rilis pelemahan pada obligasi Yunani yang secara tidak langsung berimbas pada laju euro turut mempengaruhi laju rupiah.
(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.685-12.675 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (10/2), dengan kecenderungan melanjutkan pelemahan karena sentimen pelemahan euro.

Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan rilis pelemahan pada obligasi Yunani yang secara tidak langsung berimbas pada laju euro turut mempengaruhi laju rupiah.

“Akibatnya laju rupiah kembali melemah. Di sisi lain, beredarnya rilis draft pertemuan G-20 yang meminta kepada kepala Negara untuk menjalankan kebijakan moneter yang akomodatif dipersepsikan masih adanya perlambatan ekonomi global,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Selasa (10/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza menilai, dengan masih adanya potensi perlambatan tersebut, pelaku pasar kembali mentransaksikan mata uang hard currency, dolar AS. Sentimen positif dari rilis kenaikan cadangan devisa RI di akhir pekan lalu tidak mampu mempertahankan laju rupiah di zona hijaunya.

“Laju Rupiah berada di bawah target level support 12.620. Laju Rupiah kembali gagal melanjutkan penguatannya seiring memburuknya sentiment global. Dengan munculnya sentiment negatif tersebut, waspadai pelemahan lanjutan,” ujarnya.

Sebelumnya, kurs tengah rupiah ditransaksikan melemah 0,52 persen terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (9/2). Berdasarkan data BI, kurs tengah rupiah bertengger di level Rp 12.679 per dolar AS, dari kurs tengah sebelumnya Rp 12.613 per dolar AS. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER