Utang Yunani Bermasalah, Saham AS Melemah

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 07:20 WIB
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengumumkan tidak akan mengindahkan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para peminjamnya.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada hari Senin seiring bertambahnya kecemasan investor akan negosiasi utang Yunani dan data-data ekonomi Tiongkok yang mengecewakan ditambah dengan ketidakpastian suku bunga AS

Seperti dilansir Reuters, kemarin sembilan dari sepuluh sektor S&P ditutup melemah dimana sektor kesehatan dan kebutuhan dasar dianggap sebagai sektor-sektor dengan performa terburuk. Diantara sepuluh sektor tersebut, hanya sektor energi yang ditutup menguat akibat meningkatnya harga minyak mentah.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras memerintahkan perpanjangan bantuan utang dan mengumumkan tidak akan mengindahkan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para peminjamnya. Akibatnya, saham Bank Nasional Yunani yang terdaftar di bursa saham AS turun sebesar 7,4 persen ke angka US$ 1,12.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, ekspor Tiongkok menurun sebesar 3,3 persen dan impornya menurun 19,9 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini lebih buruk dibandingkan ekspektasi sebelumnya.

Sektor kebutuhan dasar menurun 0,9 persen karena investor cemas akan adanya kemungkinan peningkatan suku bunga. Selain itu, valuasi yang tinggi juga menyebabkan investor menghindari sektor kesehatan, akibatnya nilai indeksnya menurun sebesar 1,1 persen.

Indeks Dow Jones industrial turun sebesar 95,08 poin atau 0,53 persen ke angka 17.729,21. Indeks S&P 500 menurun sebesar 8,73 poin atau 0,42 persen ke angka 2.046,74. Sedangkan indeks Nasdaq Composite menurun sebesar 18,39 poin atau 0,39 persen ke angka 4.726,01.

Sementara itu, nilai saham Achillion Pharmaceuticals meningkat sebesar 7,8 persen akibat eksperimen obat hepatitis C yang sedang dibuat telah berhasil menghilangkan virus dalam jangka waktu enam minggu.

Meskipun beberapa perusahaan multinasional mengalami goncangan, namun data Thomson Reuters menunjukkan bahwa 72,6 persen dari 328 perusahaan yang terdaftar di S&P 500 telah melampaui ekspektasi pendapatan. Angka ini melebihi rata-rata selama empat kuartal terakhir dimana rasio perusahaan yang melampaui pendapatan sebesar 69 persen.

Sebanyak 6,2 miliar saham diperdagangkan pada sesi Senin. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan selama lima sesi terakhir dimana sebanyak 7,8 miliar saham berpindah tangan menurut BATS Global Markets. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER