Atasi Inefisiensi Logistik, Pemerintah Bentuk Gugus Tugas

CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 13:30 WIB
Permasalahan klasik sistem logistik nasional antara lain lalu lintas truk di pelabuhan, masalah administrasi kepabenan, serta dwelling time yang lama.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah menteri di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (2/2). (Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan membentuk gugus tugas (task force) untuk membenahi sistem logistik nasional, yang beranggotakan tujuh kementerian. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan task force dibentuk untuk menjawab studi empat lembaga riset, antara lain  Bank Dunia dan Mckinsey, terkait inefisiensi dan ekonomi biaya tinggi di sektor logistik.

"Lantas apa yang akan dilakukan, akan dibentuk sejenis task force yang saya koordinasi, tetapi di bawah pengawasan langsung Bapak Wapres," jelas Sofyan di kantor presiden, Jakarta (10/2).

Adapun tugas dari task force ini, lanjut Sofyan, mencari segala sumber inefisiensi, terutama akibat birokrasi, untuk kemudian dicarikan solusinya. Gugus tugas ini akan beranggotakan sejumlah pejabat setingkat direktur jenderal yang mewakili tujuh kementerian terkait, antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, kementerian Keuangan, dan Kementerian Pertanian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan rapat dari hari ke hari, minggu per minggu, kami lihat apa yang kami bisa lakukan segera," tuturnya.

Menurut Sofyan, salah satu biang keladi inefisiensi di sektor logistik adalah minimnya utilisasi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Oleh karena itu, permasalahan inefisiensi di pelabuhan-pelabuhan utama penting untuk dilakukan segera.

"Contohnya, Pelabuahan Tanjung Priok itu mereka tidak membuat pelabuhan baru, tetapi dari 2009 sampai sekarang meningkat kapasitasnya menjadi dua kali lipat, cuma dengan memperbaiki infrastruktur, soft infrastructure, walaupun soft infrastructure itu tadi masih banyak masalah," jelasnya.

Sejumlah permasalahan klasik di pelabuhan yang jadi fokus pembenahan oleh task force, antara lain pengaturan lalu lintas truk, perbaikan administrasi kepabenan,  serta memangkas waktu keluar barang dari pelabuhan sejak turun dari kapal (dwelling time).

"Ini masalah yang klasik sekali, sejak dulu sudah dibahas, sampai sekarang masih dibahas lagi," tuturnya.

Sebagai informasi, pemerintahan sebelumnya telah membentuk Tim Kerja Sistem Logistik Nasional (Sislognas) untuk mengatasi inefisiensi dan permasalahan biaya tinggi di sektor pengangkutan, yang diketuai langsung Deputi Menko Bidang Perniagaan dan Kewirausahaan Edy Putra Irawady.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER