Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan reaksi negatif atas penandatanganan perjanjian kerjasama pengembangan mobil antara PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) dengan produsen otomotif Malaysia, Proton Holdings Bhd. Politikus Senayan menilai, Indonesia hanya akan dimanfaatkan oleh Malaysia yang berencana mengembangkan mobil Asean melalui Proton.
Wakil Ketua Komisi VI Dodi Reza Alex Noerdin menganggap perjanjian kerjasama tersebut merupakan siasat Malaysia untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar empuk produk otomotifnya. Anggota Fraksi Partai Golkar ini bahkan menuding mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad sebagai aktor dibalik penandatanganan kerjasama yang disinyalir merupakan upaya Proton untuk menjadi mobil Asean.
"Jadi kalau saya melihat ini sebetulnya akal-akalan Malaysia juga. Mahathir itu kan sedang melaunching mobil Asean, dia ingin menjadikan Proton mobil Asean. Dia tahu pasar Indonesia paling besar jadi dia menggandeng kemudian merayu supaya Indonesia mau bekerjasama,” ujar Dodi dalam rapat kerja dengan Kementerian Perindustrian di Komisi VI DPR, Senin (9/2) malam.
Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR Achmad Hafidz Tohir secara tegas meminta Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk tidak menjadikan rencana kerjasama Proton dengan ACL sebagai program mobil nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(gen)