Jakarta, CNN Indonesia -- Maraknya pencurian ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau membuat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berpikir untuk mendirikan sentra perikanan di Kabupaten Natuna. Susi mengaku sudah menyiapkan anggaran Rp 200 miliar-Rp 300 miliar untuk memuluskan rencana tersebut.
“Nantinya semua pembeli ikan dari dalam dan luar negeri bisa pergi ke Natuna setelah pusat perikanan terbentuk. Saya tidak mau lihat lagi kapal-kapal ikan asing mencuri di Natuna, silahkan beli,” kata Susi dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (10/2).
Susi mencatat perairan Natuna merupakan tempat pencurian ikan terbesar oleh nelayan asing. Bahkan dia mencurigai, permintaan perlindungan 1.928 kapal Vietnam dari terjangan badai beberapa waktu lalu sebagai salah satu modus pencurian ikan meskipun demi alasan kemanusiaan pemerintah kemudian memberikan izin tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dengan menjadikan Natuna sebagai sentra perikanan terintegrasi, saya sudah tidak mau lagi melihat kapal ikan asing berada di perairan ini. Itu merupakan
moral hazard,” tegasnya.
Gubernur Kepulauan Riau H.M. Sani mengatakan, pengembangan Natuna menjadi sentra perikanan memang sudah lama diimpikan olehnya dan masyarakat Natuna. Selain karena 96 persen wilayah administrasi Kepulauan Riau adalah laut yang kaya akan hasil ikan, ditetapkannya Natuna sebagai sentra perikanan juga menurutnya strategis dari sisi geografis.
“Natuna berada paling ujung dekat dengan beberapa negara tetangga,” kata Sani.
(gen)