Sofyan Djalil Janjikan Pangkas Biaya Logistik 5 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 14:00 WIB
Task force beranggotakan sejumlah pejabat setingkat Direktur Jenderal dari tujuh kementerian terkait, di bawah koordinasi Menko Perekonomian.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil seusai menggelar rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/12). (CNN INdonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menugaskan gugus tugas (task force) khusus untuk memangkas biaya logistik di Tanah Air sebesar 5 persen. Antara lain dengan menyederhanakan proses birokrasi untuk mempercepat waktu angkut barang (dwelling time) dan merevitasasi dan beberapa pelabuhan baru.

"Kalau biaya logistik bisa dikurangi dari 24 persen menjadi 19 persen, itu terjadi penghematan sekian ratus triliun (rupiah) bagi industri. Mereka akan bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," jelas Sofyan di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/2).

Sofyan menjelaskan task force tersebut beranggotakan sejumlah pejabat setingkat Direktur Jenderal dari tujuh kementerian terkait. Sofyan Djalil akan bertindak sebagai koordinator, sedangkan pengawasan berada di tangan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sofyan, ketidakpastian proses di pelabuhan menyebabkan biaya logistik di Tanah Air menjadi tinggi. Adapun sejumlah permasalahan klasik di pelabuhan yang menyebabkan inefisiensi di sektor logistik antara lain buruknya lalu lintas truk, proses administrasi kepabenan, yang rumit, serta panjangnya waktu angkut barang dari kapal hingga ke luar  pelabuhan (dwelling time).

"Itu menyebabkan banyak yang taruh inventory (persediaan barang0 di pelabuhan. Inventory itu cost-nya sangat mahal. Di Indonesia inventory itu bisa 30 hari, 40 hari, padahal kalau di Malaysia, Singapura cukup satu atau dua minggu. Hal-hal ini harus diperbaiki," tuturnya.

Sayangnya, Sofyan Djalil selaku koordinator task force belum bisa menjanjikan berapa lama waktu dwelling time yang  bisa dipangkas oleh timnya. Menurutnya, butuh instruksi baru kepada task force terkait perbaikan dan pembuatan sistem logistik baru untuk bisa diterapkan di  semua pelabuhan.

Terkait dengan itu, Sofyan Djalil mengatakan pemerintah akan melakukan revitalisasi pelabuhan-pelabuhan utama yang menjadi bagian dari proyek pembangunan tol laut. Selain itu, pemerintah juga akan membangun sejumlah pelabuhan baru yang benar-benar diperlukan untuk memangkas biaya pengangkutan.

"Bukan berarti semua pelabuhan dibangun karena yang penting meningkatkan efisiensi. Jadi misalnya pelabuhan yang efisiensinya sangat rendah," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER