Ekonomi Tiongkok Membaik, Rupiah Bisa Menguat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 11 Feb 2015 06:51 WIB
Rilis inflasi Tiongkok yang merendah dipersepsikan bahwa People’s Bank of China tidak akan melakukan kebijakan ekonomi ketat.
(CNNIndonesia/GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.649-12.639 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (11/2), dengan kecenderungan menguat terbatas karena sentimen penguatan ekonomi Tiongkok.

Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan terdapat sejumlah sentimen negatif terutama dari masalah Yunani di mana berita dari aksi Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.

“Alexis akan mengesampingkan program bailout dan mengubah kebijakan-kebijakan reformasi yang sudah direncanakan Zona Euro direspons negatif sehingga membuat laju euro melemah,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (11/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Reza menilai hal itu tidak banyak mempengaruhi laju rupiah. Rilis inflasi Tiongkok yang merendah dipersepsikan bahwa People’s Bank of China tidak akan melakukan kebijakan ekonomi ketat.

“Sehingga memberikan ruang untuk ekonomi Tiongkok bertumbuh dan berimbas pada sempat menguatnya yuan,” jelasnya

Laju rupiah berada di atas target level resisten 12.6675. Pasca gagal, laju Rupiah kembali mencoba berada di zona hijau. “Akan tetapi, belum sepenuhnya mengkonfirmasi penguatan lanjutan. Tetap mewaspadai potensi pembalikan arah,” jelasnya.

Sebelumnya, kurs tengah rupiah ditransaksikan menguat 0,27 persen terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (10/2). Berdasarkan data BI, kurs tengah rupiah bertengger di level Rp 12.644 per dolar AS, dari kurs tengah sebelumnya Rp 12.679 per dolar AS. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER