Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggelar Jakarta Food Security Summit guna membantu Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menyusun strategi ketahanan pangan nasional.
Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Pangan Franciscus Welirang menjelaskan, penyelenggaraan konferensi tersebut bertujuan untuk mengumpulkan seluruh masukan demi menyusun strategi mencapai target swasembada pangan nasional.
Kadin melibatkan para pelaku usaha sektor agrobisnis, perguruan tinggi, pakar, lembaga luar negeri, dan instansi pemerintah yang terkait dengan program swasembada pangan untuk berdiskusi melalui kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harapkan dapat menampung berbagai masukan dan usulan untuk lebih mempertajam langkah-langkah kebijakan. Sehingga bisa menjadi terobosan dan inovasi yang perlu ditempuh dalam mengatasi kerawanan pangan yang dikhawatirkan bisa timbul setiap saat kalau sektor pertanian tidak mendapat prioritas," ujar Franky di Jakarta, Kamis (12/2).
Konferensi ketahanan pangan tersebut dibuka oleh Presiden Jokowi, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Agribisnis dan Pangan Franky Oesman Widjaja, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Sesampainya di JCC, Jokowi berkeliling ke stan para peserta konferensi dan terlihat mendengarkan penjelasan dan berbincang dengan para peserta.
Kadin Indonesia menilai bahwa ketahanan pangan merupakan tantangan nyata bagi semua pihak. Pasalnya, pangan merupakan sumber kehidupan bagi 250 juta jiwa penduduk Indonesia, juga 5 miliar manusia dunia yang terus bertambah.
Jokowi sendiri sudah menargetkan swasembada beras bisa tercapai maksimal dalam waktu tiga tahun. Sementara target swasembada yang diwajibkannya harus tercapai pada 2015 adalah padi, kedelai, jagung, dan garam.
(gen)