OJK Bidik Pertumbuhan Kredit Sektor Pangan 20,3 Persen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 13 Feb 2015 10:33 WIB
OJK ingin menghapus stigma bahwa non-performing loan kredit di sektor pangan sangat tinggi.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp 255 triliun bagi pelaku usaha di sektor pangan tahun ini. Angka ini tumbuh sebesar 20,3 persen setara Rp 43 triliun dibanding pembiayaan 2013 yang sebesar Rp 212 triliun.

"Sektor perbankan yang membiayai bidang pangan terbilang ada peningkatan. Tahun kemarin pertumbuhannya sebesar 19,5 persen, maka tahun ini ditargetkan bertumbuh sebesar 20,3 persen," ujar Kepala Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad di Jakarta Convention Center, Jumat (13/2).

Meskipun memasang target pertumbuhan kredit sektor pangan cukup tinggi, namun Muliaman mengatakan bahwa porsi pembiayaan di bidang ini masih kecil. Pada 2014, porsi pembiayaan sektor pangan hanya 5,88 persen dari total keseluruhan pembiayaan sebesar Rp 3.600 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayangnya angka proporsinya terhadap total keseluruhan pembiayaan cukup kecil, yaitu hanya 5,88 persen. Mengapa kecil, karena tidak banyak institusi perbankan yang mau melakukan pembiayaan terhadap sektor ini karena adanya stigma-stigma tertentu," lanjut Muliaman.

Salah satu stigma tersebut kata Muliaman, adalah nilai non-performing loan (NPL) yang cukup tinggi. Padahal menurutnya, secara akumulatif sektor pangan memiliki NPL terbilang cukup rendah dan di bawah rata-rata NPL sektor ekonomi secara keseluruhan yang mencapai 2,28 persen.

"Semua NPL di subsektor pangan terbilang relatif lebih kecil, hanya subsektor peternakan saja yang berada di atas rata-rata NPL pembiayaan sektor ekonomi dengan nilai mencapai empat persen," tambahnya.

Untuk meningkatkan pembiayaan di sektor ini, OJK akan mengajak kerjasama Kementerian Pertanian untuk penyaluran kredit Pangan agar akses kredit makin terbuka kepada masyarakat. Hal ini diakui Muliaman juga telah dilakukannya bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk penyaluran kredit di bidang perikanan.

Sebelumnya, OJK juga menargetkan pertumbuhan di bidang maritim dan perikanan sebesar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pembiayaan di sektor ini pada tahun lalu senilai Rp 85 triliun. Bahkan OJK juga mendesak 22 bank dengan klasifikasi modal BUKU III dan BUKU IV untuk meningkatkan proporsi pembiayaan di sektor ini di dalam rencana bisnis bank (RBB) masing-masing. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER