Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya memutuskan menyetop sementara izin rute baru yang diajukan maskapai Lion Air. Keputusan tersebut diambil setelah mengetahui fakta bahwa selama 3 hari terjadinya keterlambatan sejumlah penerbangan Lion Air tidak memiliki Standard Operational Procedure (SOP) dalam menangani kondisi darurat (crisis time).
“Permohonan izin rute yang baru akan direview lagi sampai Lion Air bisa meyakinkan ada tata cara penanganan krisis yang lebih baik,” ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kepada
CNN Indonesia, Jumat (20/2).
Staff khusus Menhub, Hadi M Djuraid, mengatakan, faktanya dalam peristiwa delay 3 hari ini , standar operasional prosedur (SOP) tidak ada. Kalaupun ada, menurutnya tidak dijalankan. Karena itu Kemenhub memberikan sanksi berupa pembekuan ijin rute baru Lion Air sementara dihentikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hadi, pembekuan izin itu dilakukan oleh Kemenhub hingga maskapai berlambang Singa itu bisa menjelaskan dan menyusun standar penanganan penumpang pada saat krisis. "Bagaimana mau mengembangkan penerbangan tapi pelayanannya tidak diperbaiki, lebih baik dibekukan dulu," kata Hadi.
Hadi menambahkan Kemenhub akan memanggil Lion Air untuk menyusun dan memaparkan standar pelayanan penumpang. Kemenhub juga sudah menegur keras Lion Air. Nantinya Kemenhub meminta penjelasan konkrit Lion Air.
"Dari awal terjadi tidak ada staf Lion yang
standby di terminal, penumpang dibiarkan kebingungan. Kami akan tegur keras," ujarnya.
Seperti diketahui, beberapa penerbangan dari maskapai penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan (
delay) sejak hari Rabu (18/2). Perseroan menyatakan hal ini disebabkan oleh adanya tiga pesawat Lion Air yang terkena Foreign Object Damage (satu di Semarang, dan dua di Jakarta) pada hari Rabu (18/2).
“Ada tiga pesawat kami yang kena Foreign Object Damage pada Rabu pagi, hal ini menyebabkan rentetan jadwal penerbangan Lion Air menjadi terganggu. Terlebih lagi, rusaknya tiga pesawat tersebut tepat pada saat musim puncak libur tahun baru Imlek,” kata Capt. Dwiyanto Ambarhidayat, Head of Corporate Secretary Lion Group.
(gir/gir)