Usai Cetak Rekor, IHSG Dibayangi Profit Taking

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 23 Feb 2015 06:25 WIB
IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.368-5.387 dan resisten 5.415-5.432 pada perdagangan Senin (23/2).
Aktivitas perdagangan saham, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 21 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.368-5.387 dan resisten 5.415-5.432 pada perdagangan Senin (23/2), dengan kecenderungan bergerak fluktuatif karena dibayangi aksi ambil untung (profit taking) pasca mencetak rekor baru.

Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan laju IHSG sempat melampaui area target resisten (5.405-5.422) dan sempat bertahan di atas area target support (5.300-5.368).

“Kembali, IHSG torehkan rekor di hari kejepit (tanggung libur) seiring masih adanya aksi beli. IHSG pun berhasil menyentuh level tertinggi terbarunya (High 5.427,31),” ujar Reza seperti dikutip dari riset, Senin (23/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, utang gap 5.342-5.372 masih ada, dan sesekali diiringi aksi profit taking. Sekali lagi, meski Reza masih mengharapkan adanya kenaikan, namun dia menilai investor sebaiknya mewaspadai historikal pembalikan arah pasca IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya.

Terkait perdagangan sebelumnya, Reza menilai laju IHSG pasca libur Imlek 2566 masih dapat bergerak di teritori positif. Bahkan mampu melewati estimasi dan kekhawatiran pihaknya, akan terjadinya pembalikan arah pasca menyentuh level tertingginya.

“Tidak tanggung-tanggung, rekor tertinggi terbarupun kembali diraih. Pencapaian IHSG inilah yang sering kami sampaikan kepada publik bahwa, pertama, IHSG akan mencoba mencapai level tertinggi terbarunya sepanjang sentiment di market cukup kondusif yang disertai dengan meningkatnya volume maupun aksi beli,” jelasnya.

Kedua, Reza menyatakan pihaknya menilai bahwa mahal, murah, tinggi, dan rendahnya level IHSG adalah relatif. Artinya, sepanjang berbagai faktor seperti yang disampaikan di hal pertama tersebut terpenuhi, maka high level selanjutnya akan diraih.

“Untuk kali ini, meski laju rupiah masih menunjukkan pelemahannya, namun dukungan dari transaksi asing yang kembali mencetak aksi beli, laju positif bursa saham Asia, dan imbas beberapa rilis moneter Indonesia yang dibantukan dengan masih adanya imbas penurunan BI rate mampu melambungkan IHSG, meski jelang akhir sesi mulai sedikit melemah,” kata Reza.

Pertimbangan saham:

ASRI 660-710
AKRA 4850-4900
BMRI 11950-12300
WIKA 3560-3705
MLPL 810-900
NRCA 350-415

(gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER